Pelecehan anak, intimidasi oleh teman sebaya, pelecehan oleh guru adalah kenyataan yang dapat dihadapi oleh setiap anak. Tugas orang tua adalah untuk tidak melewatkan sedikit pun gejala yang baru muncul dari masalah seperti itu.
instruksi
Langkah 1
Lebih sering berbicara dengan anak-anak, bertanya tentang apa yang terjadi di taman kanak-kanak atau sekolah. Bagaimana seorang anak mengembangkan hubungan dengan guru dan teman sebaya. Berhati-hatilah jika seorang anak berbicara tentang sikap guru yang tidak adil, tentang pertengkaran yang terus-menerus di sekolah. Ada kemungkinan bahwa anak akan segera menjadi korban dari insiden tersebut.
Langkah 2
Tetap berhubungan dengan pendidik. Orang tua yang acuh tak acuh mampu melepaskan tangan kekerasan dan pelecehan. Pantau suasana hati anak Anda dengan cermat. Jika dia tiba-tiba menjadi menarik diri, mudah tersinggung, pulang dengan jejak pemukulan, menghubungkannya dengan cedera yang tidak disengaja, cari tahu apa yang bisa menjadi alasan perilaku ini. Berbicara dengan teman sekelas atau teman anak dapat membantu mendapatkan gambaran yang lebih jelas daripada bertanya kepada orang dewasa.
Langkah 3
Pantau sumber daya Internet mana yang dikunjungi siswa. Remaja sering menjadi mangsa kenalan baru mereka di media sosial. Jelaskan bahwa tidak mungkin untuk memprediksi siapa yang duduk di sisi lain monitor. Tolak atau batasi akses (Anda dapat melakukannya menggunakan, misalnya, program antivirus) ke sumber daya dewasa.
Langkah 4
Jangan biarkan anak-anak bepergian ke atau dari sekolah di jalan yang tidak padat. Temui anak itu ketika dia kembali sendirian larut malam di sepanjang jalan yang remang-remang. Siswa yang lebih muda cenderung lebih mempercayai orang asing. Kecerobohan dan mudah tertipu dalam kaitannya dengan orang asing tidak dapat diterima. Ingatkan tentang ini. Memutar ulang situasi yang mungkin akan sangat membantu dalam membentuk sikap yang benar terhadap orang asing atau orang asing. Bantu anak Anda memikirkan berbagai alasan untuk menolak pergi ke suatu tempat dengan orang dewasa: “Ibu menunggu saya. Saya sudah meneleponnya, saya harus pergi, kalau tidak dia akan khawatir "," Nenek selalu memarahi saya jika saya terlambat … "," Saya terbiasa berjalan di sepanjang jalan ini "(menanggapi tawaran untuk memberi saya tumpangan)," Ibu akan membelikanku es krim "(Jika mereka menawarkan hadiah).
Langkah 5
Tumbuhkan kepercayaan diri pada anak Anda, kemampuan untuk membela diri sendiri dan orang lain. Anak-anak yang lemah dan tidak aman sering menjadi korban kekerasan. Puji dan dorong anak Anda lebih sering. Cobalah untuk menjadi temannya yang dengannya Anda dapat berbagi kekhawatiran dan kekhawatiran.