Luapan warna-warni dengan nuansa yang terus berubah dan bergerak di langit yang gelap, silau dan hanya pemandangan yang sangat indah - semua ini mengacu pada cahaya utara. Bagaimana menjelaskan sifat fenomena ini kepada seorang anak?
Fakta menarik: orang-orang kuno menganggap cahaya utara sebagai berita dari alam baka, pertanda perang atau penyakit yang akan datang, serta kemarahan yang diturunkan para dewa pada manusia.
Namun, hari ini kita tahu bahwa tidak ada yang misterius atau supernatural tentang cahaya utara. Namun, cahaya utara tetap memesona, bukan?
Orang pertama yang berhasil menemukan rahasia cahaya utara adalah Mikhail Lomonosov. Setelah banyak percobaan, dialah yang menyarankan bahwa sifat cahaya utara bergantung pada listrik yang ada di atmosfer. Pengikut Lomonosov setelah beberapa saat sepenuhnya mengkonfirmasi teorinya.
Matahari adalah bola raksasa yang zat utamanya adalah hidrogen dan helium. Awan yang mengelilingi Matahari terkadang mengeluarkan partikel atom-atom tersebut, sehingga menyebarkan atom-atom tersebut ke segala arah, termasuk yang menuju ke Bumi. Potongan-potongan ini melambung dengan kecepatan luar biasa - hingga 960 meter per detik. Arus seperti itu disebut angin matahari.
Dan Bumi adalah sejenis magnet yang menarik partikel angin matahari. Dan mereka, mendekati Bumi, mulai dipantulkan, tetapi beberapa di antaranya masih tenggelam ke dalam medan magnet Bumi. Tabrakan partikel-partikel ini dengan molekul udara di lapisan paling atas atmosfer disebut aurora borealis.