Saat merencanakan kehamilan, pasangan modern sering menggunakan berbagai metode untuk menentukan jenis kelamin bayi yang belum lahir. Salah satunya adalah metode prediksi pembaruan darah.
Metode ini didasarkan pada teori bahwa darah dalam tubuh manusia memiliki sifat pembaharuan. Siklus penuh dari proses ini untuk pria adalah 4 tahun, untuk wanita - 3. Tentu saja, ini adalah angka yang cukup relatif, dan ini dapat terjadi lebih cepat, terutama jika berbagai peristiwa terjadi dalam kehidupan seseorang yang terkait dengan kehilangan darah, untuk contoh:
- transfusinya;
- mendonorkan darah untuk tujuan donor;
- dengan kehilangan darah yang tajam dan cukup banyak karena operasi, cedera, aborsi.
Faktor-faktor ini sangat penting dalam perhitungan. Jika Anda tidak memperhitungkannya, Anda tidak akan dapat lagi mengetahui jenis kelamin anak yang tepat berdasarkan darah.
Aturan untuk menghitung jenis kelamin anak
Teori ini memiliki perhitungan yang sangat sederhana. Untuk mengetahui jenis kelamin anak dengan pembaruan darah, Anda perlu membagi usia pasti orang tua dengan jumlah tahun di mana darah dapat sepenuhnya diperbarui. Artinya, kami membagi usia seorang pria dengan 4, seorang wanita - dengan 3. Jika salah satu orang tua belum lama ini memiliki keadaan yang disertai dengan kehilangan banyak darah, perlu untuk mulai dari saat ini dan menganggapnya sebagai tanggal terakhir perpanjangan.
Menurut teori, jenis kelamin anak akan sesuai dengan orang yang darah orangtuanya "lebih muda" pada saat pembuahan. Misalnya, jika darah ayah diperbarui 2 tahun yang lalu, dan darah ibu adalah 3 tahun, maka anak laki-laki akan lahir.
Dalam kasus di mana darah ayah dan ibu diperbarui pada waktu yang sangat dekat satu sama lain, kemungkinan hamil kembar atau kembar meningkat secara signifikan.
Apakah teorinya benar?
Sampai saat ini, belum ada yang 100% membuktikan apakah mungkin untuk mengetahui jenis kelamin bayi masa depan dengan memperbaharui darah. Banyak pasangan yang disurvei berpendapat bahwa teori tersebut sangat membantu mereka memprediksi dan merencanakan jenis kelamin bayi. Tetapi statistik umum mengklaim bahwa teori itu benar hanya dalam 50-60% kasus, sehingga tetap tidak didukung oleh kesimpulan ilmiah.
Kerugian utamanya adalah bahwa waktu yang tepat dari pembaruan darah cukup sulit untuk dihitung, dan kadang-kadang kita tidak mengingat momen-momen penting dalam hidup yang harus diperhitungkan secara teori. Oleh karena itu, perhitungan yang salah dan hasil yang salah.
Selain itu, setiap organisme sangat individual, semua proses terjadi di dalamnya dengan frekuensi dan kecepatan yang berbeda. Untuk beberapa mereka lebih cepat, untuk yang lain akan memakan waktu lebih lama. Waktu yang ditetapkan untuk pembaruan darah pada pria dan wanita terlalu bersyarat, sehingga keakuratan teori merupakan faktor yang agak kontroversial.