Lolita adalah karakter dalam novel skandal dengan nama yang sama oleh Nabokov. Namun, baru-baru ini istilah "sindrom Lolita" muncul dalam psikologi modern. Disebut gangguan jiwa pada remaja putri yang terlalu dini untuk memasuki usia dewasa.
Apa itu Sindrom Lolita?
Gadis lolita atau bidadari adalah anak muda yang baru memasuki masa remaja, yang sudah jelas menunjukkan tanda-tanda pubertas. "Pubertas" bukanlah momen termudah dalam kehidupan setiap orang, ditandai dengan proses fisiologis tertentu. Jika perubahan hormonal pada anak perempuan selama pubertas dimulai sekitar 8 tahun, maka itu dianggap prematur. Namun, menurut hasil penelitian modern, saat ini, perubahan hormonal prematur dalam tubuh diamati pada setiap gadis keenam. Ini terutama berlaku untuk wanita muda yang kelebihan berat badan.
Karena gadis-gadis muda tidak sepenuhnya menyadari dorongan seks mereka dan tidak tahu bagaimana mengendalikan diri, mereka sering menjadi mangsa empuk bagi lawan jenis yang lebih tua. Bagi beberapa dari mereka, pergaulan remaja bahkan merupakan ciri khas - seringnya berganti pasangan seksual pada usia yang begitu muda. Dan beberapa, di samping itu, pada saat yang sama mulai mencoba hobi "dewasa" lainnya - alkohol dan narkoba.
Penyebab "sindrom Lolita"
Seringkali, "sindrom Lolita" memanifestasikan dirinya pada anak perempuan yang tidak mendapat perhatian dari orang tua mereka. Sejak usia dini mereka dibiarkan sendiri, oleh karena itu mereka merasakan kehidupan dewasa di depan waktu.
Ada gadis-gadis yang perawatan pacar dewasa mereka menggantikan cinta ayah yang tidak diterima di masa kecil. Ini juga meningkatkan harga diri mereka secara signifikan. Jika sebelumnya mereka ingin merasa cantik dan dicintai, sekarang ada orang yang peduli dan terus-menerus memberikan pujian. Menyadari daya tarik mereka, anak perempuan menemukan cara baru untuk memanipulasi seksualitas. Meski lebih sering "Lolita" bukanlah manipulator, melainkan korban. Penggemar dewasa memanfaatkannya dan menjatuhkannya kapan pun mereka mau.
Beberapa gadis ingin cepat dewasa, melihat idola mereka - model cantik, aktris, atau bahkan boneka Barbie tercinta. Mereka ingin mulai menggunakan riasan sesegera mungkin, berjalan dengan sepatu hak tinggi, dan berperilaku seperti wanita dewasa. Dalam hal ini, sejumlah ilmuwan bahkan berpikir tentang diterimanya produksi mainan dengan penampilan ideal dan menarik seperti Barbie.
Media juga menambahkan bahan bakar ke api - poster iklan penuh dengan keindahan setengah telanjang, jadi pada tingkat bawah sadar tampaknya bagi para gadis bahwa tanpa seksualitas agresif mereka tidak akan mencapai apa pun dalam hidup.
Jika Anda melihat manifestasi "sindrom Lolita" pada anak Anda, maka Anda harus lebih memperhatikannya, dan, jika perlu, membawanya ke percakapan dengan seorang psikolog.