Angin adalah pergerakan lapisan udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Tekanan tertinggi berada di daerah yang suhunya lebih tinggi. Terkadang sulit untuk memahami penyebab angin, bahkan untuk orang dewasa, apalagi anak-anak.
instruksi
Langkah 1
Anak-anak secara aktif mengamati dunia di sekitar mereka dan melihat pepohonan bergoyang. Mereka merasakan dingin sebagai reseptor di kulit ketika angin bertiup. Pembiasaan bertahap terhadap angin sebagai fenomena umum termasuk dalam mekanisme adaptasi alam. Pada prinsipnya, anak pada akhirnya dapat mengetahui apa itu angin, tetapi jika Anda ingin mempercepat prosesnya, andalkan imajinasi anak. Tidak mungkin seorang anak akan memahami paradigma ilmiah yang kompleks, karena ia belum mampu membuat konstruksi abstrak.
Langkah 2
Dongeng memainkan peran kunci dalam membesarkan anak-anak. Saat menceritakan dongeng kepada anak itu, lupakan teori relativitas, semuanya harus jelas dalam cerita Anda: baik dan jahat, terang dan gelap, suka dan duka. Bandingkan angin dengan teriakan seorang penyihir tak terlihat besar yang memerintah cuaca. Gambarkan analogi dengan fenomena kehidupan lainnya: penerbangan burung, perjalanan ke negara yang jauh, longsoran salju.
Langkah 3
Saat berjalan dalam cuaca berangin, tarik perhatian anak pada apa yang terjadi di sekitarnya. Daun jatuh dari tanah, telinga Anda melolong, dan Anda harus mengatasi hambatan udara di jalan. Beritahu kami tentang kekuatan dan kecepatan angin. Tunjukkan bahwa pergerakan massa udara sangat spontan sehingga melibatkan objek lain. Bentuk asosiasi figuratif anak antara angin dan matahari, air, langit, hujan.
Langkah 4
Untuk menunjukkan kepada anak Anda sifat angin secara visual, ambil gelas plastik dan buat lubang kecil di dalamnya. Isi gelas dengan cairan sampai penuh. Secara alami, cairan akan mulai mengalir keluar dari lubang di luar wadah. Jelaskan kepada anak Anda bahwa gelas itu sempit dan berat, sehingga cairan itu “melarikan diri” untuk mencari kebahagiaan dan kehidupan yang lebih baik.
Langkah 5
Bandingkan angin dengan napas manusia. Tunjukkan pada anak Anda bahwa seseorang dapat menciptakan kemiripan dengan angin saat mereka menghembuskan napas. Peragakan "mendorong" udara yang dihembuskan keluar dari mulut, sarankan agar bayi juga mencoba bermain angin. Gerakan udara juga dapat menyebabkan tangan atau handuk melambai.
Langkah 6
Beri tahu anak Anda tentang penjelasan ilmiah tentang apa itu angin dan mengapa angin bertiup. Jangan khawatir jika anak itu tidak segera menghargai bahwa dia sedang diperkenalkan dengan pengetahuan yang begitu sakral. Di pikiran bawah sadar, cerita Anda mungkin akan ditunda, dan di masa depan anak akan merasakan informasi yang sama sebagai akrab dan dapat dipahami untuk waktu yang lama.