Untuk menyelamatkan seorang anak dari bahaya, orang dewasa dipaksa untuk mengatakan "tidak". Ini tidak selalu dipenuhi dengan pemahaman pada anak. Untuk menghindari pertengkaran dan konflik, ikuti beberapa aturan.
instruksi
Langkah 1
Bicaralah dengan suara tegas, jangan tersenyum. Biarkan anak Anda memahami keseriusan situasi dan bahwa Anda tidak akan berubah pikiran.
Jangan mengubah keputusan Anda. Untuk menghindari konflik, sepakati dengan anggota keluarga lainnya tentang apa yang sebenarnya Anda larang untuk anak. Misalnya, jika Anda tidak bisa makan manisan sebelum makan siang, maka tidak ada yang boleh membuat pengecualian. Kalau tidak, anak itu, mendengar "tidak", akan pergi ke neneknya, yang pasti akan menyesalinya dan membiarkannya makan permen.
Langkah 2
Jelaskan kepada anak mengapa hal ini tidak boleh dilakukan (Anda tidak dapat menyeret ekor kucing, karena ia sakit dan ia dapat mencakar Anda). Jika memungkinkan, sarankan alternatif: "Anda tidak dapat menggambar dengan pensil di wallpaper, tetapi Anda dapat menggambar di selembar kertas, dengan kapur di papan tulis …" dan seterusnya.
Langkah 3
Bijaklah dalam melarang seorang anak. Mungkin sudah saatnya untuk mempertimbangkan kembali beberapa larangan. Alih-alih melarang Anda bermain dengan anak kucing Anda, ingatkan Anda untuk mencuci tangan setelah bermain dengan hewan itu. Ajari anak Anda untuk menguasai dunia di sekitarnya: cara menangani benda tajam, apa yang harus dilakukan jika kaca pecah, dll.
Langkah 4
Ingatlah bahwa contoh pribadi belum dibatalkan.
Langkah 5
Jangan melarang, tapi mainkan. Libatkan karakter kartun atau dongeng favorit Anda dalam penjelasannya, buat beberapa boneka, lakukan adegan. Libatkan anak dalam hal ini: biarkan dia menjelaskan kepada Buratino yang lalai bahwa Anda tidak dapat menyentuh setrika; dan mengapa Anda tidak boleh serakah terhadap boneka kesayangan Anda.
Langkah 6
Sabar. Bicaralah dengan anak Anda lebih sering agar ucapan Anda bukan hanya kata "tidak". Cobalah untuk tidak menyalahgunakannya, jika tidak anak akan berhenti memperhatikannya.
Jika anak masih kecil, jauhkan hal-hal yang menjadi bahan konflik Anda dengannya (gunting, korek api, benda tajam, dll).
Langkah 7
Perilaku negatif seorang anak mungkin hanya berarti bahwa dia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Jika mainan diambil darinya, maka wajar jika seorang anak memukul pelaku. Jelaskan apa yang harus dilakukan dalam situasi ini: beri tahu ibumu atau coba negosiasikan pengembalian mainan dengan damai.