Terlepas dari banyaknya pilihan karya dari berbagai genre dan ketersediaannya, semakin jarang menemukan seseorang membaca di transportasi, taman, dan tempat umum lainnya. Semakin banyak orang (tidak hanya anak-anak) lebih suka menghabiskan waktu di depan layar TV atau di smartphone mereka. Dengan dimulainya pendidikan anak di sekolah, banyak orang tua dihadapkan pada kenyataan bahwa anaknya tidak suka dan tidak mau membaca. Karena itu, banyak yang bertanya: bagaimana membuat anak jatuh cinta pada buku?
Semuanya baik-baik saja dalam frasa "membuatmu cinta". Seolah-olah semua orang dipaksa untuk menyukai laut, es krim, atau cokelat. Mengapa anak-anak tidak suka membaca? Karena itu kerja keras bagi mereka. Penting tidak hanya untuk memasukkan huruf ke dalam kata-kata, dan kata-kata menjadi kalimat, tetapi juga untuk memahami artinya, menggambar gambar di kepala Anda sendiri. Sulit bagi seseorang, termasuk seorang anak, yang terbiasa melihat gambar yang sudah jadi di layar, untuk menciptakan sesuatu sendiri di kepalanya. Dan jika sudah menjadi kebiasaan dalam keluarga untuk menghabiskan waktu luang menonton TV atau mengubur mata mereka di smartphone, maka orang tidak boleh mengharapkan seorang anak suka membaca. Dan ungkapan "membuatmu jatuh cinta" lebih baik dilupakan untuk selamanya.
Apakah ada gunanya membuat anak membaca?
Banyak orang tua yang berpengalaman dapat dengan mudah memberikan ratusan saran kepada pemula dalam bisnis ini, dari seri "… sampai Anda membaca dan memberi tahu A, Anda tidak akan mendapatkan B." Mungkinkah dengan cara ini minat membaca anak berkembang? Tidak! Ini akan memiliki efek sebaliknya. Pertama, di bawah ancaman menerima cambuk atau tidak menerima wortel, anak akan membaca dan menceritakan kembali, tetapi tidak akan menerima tanggapan yang tulus. Dia tidak akan diilhami dengan simpati atau antipati untuk para pahlawan, tidak akan mencoba menempatkan dirinya di tempat mereka, tidak akan mengasimilasi pesan pekerjaan. Artinya, ada lebih banyak kerugian daripada kebaikan dari membaca "keluar".
Bagaimana mengembangkan minat membaca anak Anda?
Jika kita menganalisis karya berbagai psikolog dan guru tentang topik ini, akan menjadi jelas bahwa tidak perlu memaksa anak untuk membaca. Tapi Anda bisa membuatnya terbawa dengan membaca. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda melakukan ini:
1. Suka membaca buku sendiri. Memaksa anak membaca buku saat Anda sendiri menonton TV sepanjang hari adalah tindakan bodoh. Anda harus selalu memulai dari diri sendiri, karena anak-anak dididik bukan dengan kata-kata orang tua mereka, tetapi dengan tindakan mereka. Jika seorang anak tidak melihat bagaimana orang tuanya senang membaca, maka dia sendiri tidak akan menjadi pecinta buku. Pada saat yang sama, penting bagi orang dewasa untuk tidak hanya membaca, tetapi juga mendiskusikan apa yang telah mereka baca satu sama lain dan dengan anak-anak.
2. Baca dengan keras. Banyak orang tua membacakan dongeng untuk anak kecil sebelum tidur. Tetapi ketika mereka mencapai usia di mana mereka dapat tertidur sendiri, membaca dengan keras biasanya berhenti. Oleh karena itu, disarankan agar Anda terus melakukan ini atau mengatur pembacaan keluarga. Misalnya, ayah dapat membacakan dongeng untuk ibu, dan anak itu ada di dekatnya. Jika dongeng itu menarik baginya, dia akan mendengarkan, dan kemudian, mungkin, mengambil bagian dalam diskusinya. Metode ini juga bagus karena akan memungkinkan Anda untuk memahami selera anak.
3. Buat buku tentang seorang anak. Anak-anak ingin tahu apa yang orang dewasa pikirkan tentang mereka. Dan buku tentang seorang anak tidak hanya dapat memuaskan rasa ingin tahu, tetapi juga menarik minat anak untuk membaca. Misalnya, Anda dapat mengambil gambar seorang anak dalam kegiatan apa pun, menggambarkan apa yang terjadi, mencetaknya, dan menggantungnya di tempat yang menonjol. Ini akan menjadi salah satu halaman dalam buku. Secara bertahap, Anda dapat melibatkan anak Anda dalam menulis buku tentang diri Anda. Dengan belajar menulis, anak akan belajar dan membaca.
4. Menggambar ilustrasi. Jika anak masih kecil, maka menggambar ilustrasi untuk buku yang telah dibacanya adalah kegiatan yang bagus. Ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan anak tentang apa yang paling disukai dan diingatnya, tetapi juga untuk menarik perhatian dan kecintaan tambahan pada buku.
5. Mulai dengan mudah dan menyenangkan. Mengetahui tentang preferensi anak, ada baiknya menawarkan buku yang akan menarik baginya. Biarkan itu menjadi petualangan, fantasi, atau cerita binatang. Bahkan buku berdasarkan kartun favorit pun bisa membuat anak ingin membacanya. 6. Jangan khawatir jika anak tidak membaca buku-buku yang termasuk dalam daftar pustaka musim panas. Anda dapat dengan aman menghapus dari daftar karya-karya yang tidak akan menarik minat anak. Membaca adalah tanggung jawab dan bukan pekerjaan, tetapi proses yang menyenangkan. Seringkali, guru akan menambahkan karya yang cocok untuk anak yang lebih besar ke daftar literatur musim panas mereka. Jadi dalam daftar untuk siswa kelas dua Anda dapat menemukan "Petualangan Robinson Crusoe" atau "The Hobbit". Karya-karya ini diadakan di kelas 5, maka anak akan siap untuk membiasakan diri dengannya.
Penting untuk selalu diingat bahwa jika orang tua ingin memikat anak dengan membaca, maka mereka hanya dapat membicarakannya dalam konteks kesenangan dan waktu luang yang menyenangkan. Kecintaan terhadap buku tidak muncul dengan sendirinya, perlu dibentuk secara bertahap.