Berpikir adalah proses mental refleksi tidak langsung dan umum dari realitas objektif oleh jiwa. Berpikir berbeda dari semua proses kognitif lainnya di mana pengetahuan baru secara subyektif atau obyektif menjadi hasilnya.
Isolasi pemikiran sebagai proses mental yang terpisah sangat kondisional - ia menembus semua proses kognitif lainnya: persepsi, perhatian, memori. Tetapi jika semua proses lain dikaitkan dengan refleksi sensorik objek dan fenomena realitas, maka pemikiran mengungkapkan hubungan di antara mereka, yang tidak diberikan dalam persepsi sensorik langsung. Hasil persepsi indrawi adalah gambaran yang dikorelasikan dengan objek tertentu, hasil berpikir adalah konsep, refleksi umum dari keseluruhan kategori objek.
Ada berbagai tingkat pemikiran. Tingkat dasar - pemikiran praktis, dibagi menjadi visual-efektif dan visual-figuratif. Berpikir efektif visual ditandai dengan solusi tugas mental dalam proses interaksi dengan objek nyata. Ini adalah jenis pemikiran pertama yang terbentuk pada seorang anak.
Pemikiran visual-figuratif tidak lagi "terikat" dengan objek nyata, tetapi berinteraksi dengan gambar mereka, yang disimpan dalam memori operatif dan jangka panjang.
Kedua jenis pemikiran praktis dalam keadaan embrioniknya juga terwakili pada hewan tingkat tinggi. Berpikir teoretis adalah tingkat yang lebih tinggi yang hanya melekat pada manusia. Ini dibagi menjadi figuratif dan konseptual.
Pemikiran figuratif teoretis, seperti pemikiran efektif visual, beroperasi dengan gambar yang disimpan oleh memori. Perbedaan utama dari pemikiran aksi visual adalah bahwa gambar diekstraksi dari memori jangka panjang dan diubah secara kreatif. Pemikiran seperti itu memainkan peran utama dalam aktivitas seniman, penulis, dan orang-orang seni lainnya.
Jika dalam pemikiran figuratif teoretis masih ada keterkaitan dengan gambaran persepsi, maka dalam pemikiran konseptual, jika tidak sepenuhnya hilang, maka menjadi sangat termediasi. Pemikiran teoretis beroperasi tidak dengan gambar, tetapi dengan konsep. Konsep-konsep itu sendiri juga merupakan hasil dari pemikiran: ingatan mempertahankan gambar dari banyak objek serupa, pemikiran mengidentifikasi fitur-fitur umum mereka, atas dasar yang menjadi dasar penunjukan umum kelas objek lahir. Kata adalah ekspresi dari suatu konsep, oleh karena itu pemikiran teoretis tidak mungkin tanpa ucapan.
Konsep mungkin memiliki tingkat generalisasi yang lebih besar. Misalnya, kata "kucing" menggeneralisasi semua kucing yang pernah dilihat atau dilihat seseorang, tetapi kata ini tetap memungkinkan kita untuk membayangkan kucing tertentu yang pernah dan di suatu tempat dirasakan seseorang melalui indra. Konsep "binatang" memiliki tingkat generalisasi yang lebih besar: tidak ada "binatang pada umumnya", tidak mungkin untuk melihatnya, tetapi ini tidak mencegah pemikiran konseptual beroperasi dengan konsep ini.
Dengan demikian, pemikiran konseptual teoretis merupakan refleksi dari realitas, diabstraksikan dari gambaran-gambaran tertentu, dan merupakan bentuk pemikiran tertinggi.