Orang tua, yang menanamkan aturan perilaku pada anak-anak mereka sejak usia dini, bertanya-tanya mengapa metode mereka tidak selalu berhasil. Semuanya tampak sederhana: ucapkan "terima kasih", "halo", "selamat tinggal". Tetapi, dalam praktiknya, ini jauh dari kasus. Anak itu tersesat dan tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.
Perasaan malu
Penting tidak hanya untuk mengajar anak aturan perilaku, tetapi juga untuk mengajar, untuk tidak malu pada orang lain. Faktor inilah yang mencegah anak-anak mengucapkan kata-kata yang sudah lama ditunggu-tunggu. Berbagai faktor berperan di sini. Seberapa ramah anak itu, apakah dia punya teman. Setelah mempelajari sajak, di rumah anak itu menceritakannya kepada Anda dengan senang hati dua puluh kali. Di depan umum, dia malu. Jangan marah padanya, dukung dia. Merasakan dukungan, anak itu sendiri akan mengatasi kegembiraan dan akan secara sukarela menunjukkan bakatnya. Tapi, untuk ini dia perlu membiasakan diri dengan orang asing atau lingkungan. Bagi seorang anak, ini adalah langkah besar dalam perkembangannya. Dia mencoba mengatasi rasa takut, untuk melakukan hal yang benar.
Keramahan keluarga
Dalam keluarga di mana setiap orang berbicara di rumah dengan sopan satu sama lain, anak juga mewarisi pola perilaku ini. Dia mengamati bagaimana anggota keluarga berhubungan satu sama lain. Ketika ayah menyerahkan mantel ibunya dan mengatakan "terima kasih" untuk makan malam yang dimasak, itu menjadi contoh perilaku yang jelas bagi anak, daripada membaca buku tentang topik ini, atau menonton kartun pendidikan. Menghormati orang yang lebih tua juga akan menanamkan sifat-sifat yang berguna pada anak. Setelah matang, dia tidak akan kehilangan mereka, tetapi, sebaliknya, akan meningkat.
Biar kotor
Tempat yang harus diabaikan adalah di taman bermain. Di sini, biarkan anak Anda berkreasi. Banyak ibu yang terlalu berhati-hati dengan penampilan anak-anak mereka, tidak membiarkan mereka menjadi kotor dan menikmati permainan sepenuhnya. Saat pergi ke taman bermain, jangan mengenakan pakaian baru atau berwarna terang pada anak Anda. Bawalah baju ganti untuk berjaga-jaga jika bayi Anda menjadi sangat kotor. Biarkan anak Anda merasa seperti seorang pencipta. Menggali pasir, membuat kue lumpur, bermain air di genangan air adalah kegiatan yang paling menyenangkan dan menarik bagi anak-anak untuk belajar tentang dunia. Bermain sesuai dengan rencana yang dikandung oleh alam, anak berkembang ke arah yang benar. Jangan ganggu dia. Biarkan bayi Anda bermain semampunya. Dan jangan memarahi noda kotoran lainnya. Anak itu akan berterima kasih padamu. Ini berarti bahwa Anda akan memiliki hubungan saling percaya. Dan sopan santun tidak diperlukan di sini.