Sunat sering dikaitkan dengan alasan etnis dan agama. Tapi ini semua stereotip. Misalnya, di Amerika Serikat, lebih dari separuh pria disunat. Puncak sunat adalah tahun 60-an abad terakhir. Tetapi selama 20-30 tahun terakhir, prosedur ini menjadi kurang populer.
Sunat: inti dari prosedur
Sunat adalah pengangkatan tepi kulit yang menutupi kepala penis. Di negara yang berbeda, prosedur dilakukan dengan cara yang berbeda dan bahkan dapat diatur oleh badan legislatif.
Kulit kepala mengeluarkan massa warna keputihan tertentu. Ini disebut smegma dan terakumulasi di bawah kulup. Dalam beberapa kasus, ruang yang diisi dengan massa ini menjadi fokus infeksi atau iritasi. Jika Anda melakukan prosedur sunat, maka smegma tidak akan menumpuk di mana pun, dan infeksi tidak akan muncul.
Disarankan untuk melakukan sunat pada usia dini agar tidak menimbulkan trauma psikologis. Jika operasi ini diperlukan untuk anak laki-laki yang telah meninggalkan masa bayi, maka diskusikan dengannya terlebih dahulu. Tunjukkan padanya kulit yang menutupi penis di pangkal kepala. Pastikan anak mengerti bahwa penisnya akan tetap utuh. Jelaskan bahwa penis akan terasa sakit pada awalnya, tetapi akan sembuh dengan sangat cepat.
Prosedur ini mengganggu keadaan emosional anak laki-laki karena memperkuat keyakinan anak-anak bahwa penis dapat dipotong sebagai hukuman. Bahaya terbesar dari trauma psikologis terjadi antara usia 1 sampai 6 tahun.
Sunat tidak berpengaruh pada fungsi seksual, sensitivitas saat berhubungan, atau kepuasan. Ini dilakukan dengan anestesi lokal. Ini mengurangi kemungkinan komplikasi.
Biasanya, setelah operasi, kulit di sekitar jahitan memerah, lunak dan bengkak. Semua ini terjadi pada hari ketiga. Perban yang dipasang setelah operasi harus dilepas setelah sehari. Penis dicuci dengan lembut dengan air 3 kali sehari. Setelah dicuci, oleskan petroleum jelly atau salep antibiotik.
Pro dan kontra sunat
Ada empat manfaat sunat yang paling umum. Pertama dan terpenting, risiko tertular infeksi saluran kemih berkurang 10 kali lipat.
Risiko infeksi penis dengan human papillomavirus juga akan berkurang. Pasangan pria ini juga memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit ini.
Ada juga alasan budaya dan agama. Beberapa agama, seperti Yudaisme dan Islam, mengharuskan pemeluknya untuk disunat. Tradisi keluarga juga memainkan peran penting. Misalnya, ketika seorang anak laki-laki disunat karena anggota keluarga laki-laki yang lebih tua juga telah disunat.
Tapi ada juga argumen kontra untuk sunat. Ini masih merupakan prosedur pembedahan dan memiliki potensi risiko. Tapi mereka jarang. Paling sering itu adalah pendarahan dan infeksi, tetapi dokter dapat dengan mudah mengatasinya.
Kedokteran tidak memandang sunat sebagai kebutuhan medis, meskipun risiko infeksi berkurang. Bagaimanapun, hal utama adalah mengamati kebersihan intim. Jika diperhatikan dengan baik, penis yang tidak disunat pun tidak kalah bersihnya.