Sulit untuk menemukan seseorang yang tidak pernah mengalami ketakutan di masa kecil. Ketakutan anak-anak adalah fenomena yang tersebar luas, mereka ditemukan pada setiap anak, memanifestasikan dirinya dalam berbagai objek dan fenomena. Alasan ketakutan anak-anak terletak pada hal-hal yang berbeda, dan dalam artikel ini kita akan melihat alasan utama, serta cara untuk membantu anak-anak mengatasi ketakutan mereka dengan orang tua mereka.
instruksi
Langkah 1
Seringkali ada ketakutan yang disebabkan oleh situasi berbahaya, yang menyebabkan ketakutan parah pada anak. Jika seorang bayi pernah sangat takut pada seekor anjing, maka anjing itu bisa menjadi objek ketakutannya selama bertahun-tahun. Itu tergantung pada Anda apakah anak itu akan mampu mengatasi rasa takut, atau itu akan berubah menjadi fobia yang terus-menerus, yang akan membawa anak itu ke keadaan dewasa.
Langkah 2
Juga, sering ada ketakutan bahwa anak itu menciptakan imajinasinya sendiri, percaya akan keberadaan benda-benda yang diciptakan. Selain itu, ketakutan dan ketakutan orang tua mereka sendiri kadang-kadang diturunkan kepada anak-anak, yang sering membuat anak-anak takut untuk menghindari mereka dari frustrasi dan trauma.
Langkah 3
Jangan pernah menakuti si kecil - biarkan dia menjelajahi dunia di sekitarnya dengan berani dan terbuka. Jika anak terbentur atau terbakar, itu akan berlalu, tetapi itu akan memberinya pengalaman yang tak ternilai.
Langkah 4
Seorang bayi yang baru lahir mengalami perasaan cemas, takut dan cemas ketika tidak merasakan kehadiran ibu di sampingnya. Selain itu, bayi merespon dengan baik keadaan internal dan suasana hati ibu, dan jika ibu cemas, bayi juga akan mengalami ketidaknyamanan. Pada usia dua atau tiga tahun, seorang anak mungkin takut akan kegelapan, serta rasa sakit, hukuman, kesepian.
Langkah 5
Ketika seorang anak tumbuh hingga tiga atau empat tahun, dia mungkin takut dengan karakter yang diciptakan yang hidup dalam imajinasinya. Pada usia enam tahun dan prasekolah, anak-anak mungkin menjadi takut akan kematian setelah mengetahuinya dari orang dewasa.
Langkah 6
Tugas orang tua adalah dengan lembut dan terampil membantu anak mengatasi ketakutan. Bersama dengan bayinya, buatlah dongeng tentang hal yang dia takuti. Biarkan anak mengusulkan pengembangan plotnya sendiri, gambarkan karakter utama - dirinya sendiri, dan objek sekunder - objek ketakutannya. Kisah harus diakhiri dengan kemenangan protagonis atas rasa takut.
Langkah 7
Ajak anak Anda untuk menggambar ketakutan mereka atau menggambarkannya dari plastisin, kertas berwarna, atau peralatan konstruksi. Dengan bantuan kreativitas, anak akan dapat memvisualisasikan ketakutan, memberinya nama, dan kemudian menghancurkannya - pecahkan gambar yang dirakit atau sobek dan bakar kertas dengan gambar itu. Pujilah anak itu atas keberanian dan akalnya, beri tahu dia bahwa dia lebih kuat dari ketakutannya sendiri.
Langkah 8
Jujurlah dengan anak Anda - jika dia takut untuk menggambarkan ketakutannya di atas kertas, katakan padanya bahwa Anda juga takut pada beberapa hal ketika Anda masih kecil.
Langkah 9
Anda dapat mengalihkan perhatian anak Anda dari kecemasan melalui musik, nyanyian dan tarian, serta menggunakan mainan maskot yang akan membuat bayi merasa aman.
Langkah 10
Ajari anak Anda cara menghadapi rasa takut apa pun - anak harus belajar menertawakan objek ketakutannya agar hilang. Minta anak Anda menggambar ketakutan di selembar kertas, lalu menggambar mahkota, kepang, busur, hidung lucu, atau tanduk.