Konflik remaja merupakan masalah yang dihadapi oleh semua orang tua. Bagaimana orang tua dapat mengatasinya dengan kerugian minimal?
Sabar
Bahkan jika anak itu dibedakan oleh perilaku teladan, maka konflik di masa remaja tidak bisa dihindari. Bagaimanapun, seorang anak menjadi dewasa, merasa perlu untuk menyatakan dirinya, mencoba berbagai cara perilaku. Lingkaran sosialnya berkembang, minat baru muncul, yang mungkin berbeda dari apa yang diterima dalam keluarga orang tua. Karena itu, tunjukkan kesabaran dan pengertian: masa remaja adalah masa yang sulit, tetapi berlalu dengan cepat!
Identifikasi penyebab meningkatnya konflik
Konflik remaja adalah fenomena yang wajar, tetapi tetap saja orang tua perlu memahami dengan cermat penyebab konflik. Ini akan memudahkan saling pengertian. Selain itu, penting untuk dipahami bahwa seorang remaja sendiri mungkin tidak selalu sepenuhnya memahami apa yang terjadi padanya, belum memiliki pengalaman orang dewasa. Oleh karena itu, orang tua harus bertindak sebagai mentor yang berpengalaman dan membantu remaja memahami dirinya sendiri.
Alasan remaja sering berkonflik terletak pada harga diri mereka yang tidak stabil, keinginan untuk menegaskan diri dan menegaskan diri mereka sendiri. Konflik seringkali merupakan cerminan dari masalah dalam hubungan dengan orang tua. Jika ada suasana konflik yang konstan dalam keluarga, maka anak hanya mereproduksi model ini dalam hubungannya dengan orang lain. Oleh karena itu, dalam membesarkan dan mencoba mengoreksi seorang remaja yang berkonflik, orang tua harus menyadari seperti apa teladan mereka sendiri bagi anak.
Bagaimana cara menghadapi remaja yang berkonflik?
- Ajari anak remaja Anda untuk mengendalikan emosi negatifnya - kemarahan, agresi. Anda bisa mengenalkannya pada teknik psikologis yang akan membantu mengendalikan emosi. Kegiatan olahraga, hobi dan hobi yang menarik juga dapat membantu meredakan stres psikologis yang berlebihan.
- Dalam kasus apa pun Anda tidak menanggapi agresi anak dengan cara yang sama, jangan biarkan diri Anda berkomunikasi dengan suara tinggi, berteriak pada anak itu, menghinanya dan dengan menghina mengatakan tidak.
- Jika memungkinkan, cobalah untuk menjauh dari konflik, tunjukkan contoh menemukan kompromi, beri anak Anda kesempatan untuk mendapatkan pengalaman dalam penyelesaian perselisihan yang positif dan damai.
- Jika konflik sudah terjadi, cobalah untuk tenang, diskusikan dengan tenang situasi saat ini.
- Jangan coba-coba menyalahkan, dan jangan coba-coba mencari-cari alasan atau pembenaran atas perilaku remaja jika tidak ada alasan untuk itu.
- Diskusikan situasi konflik dengan anak remaja Anda, jangan menekan nago, tetapi cobalah untuk membuatnya sadar bahwa Anda salah.
- Buat anak remaja Anda bertanggung jawab atas tindakan mereka.
- Jangan takut untuk meminta maaf jika Anda tahu Anda salah.
Dengan kata lain, berperilakulah dari sudut pandang orang dewasa, jangan biarkan diri Anda terseret ke dalam konflik karena hal-hal sepele. Dan hormati hak anak yang hampir dewasa untuk berpendapat, sambil mengajarinya untuk menemukan kompromi.