Orang tua dari beberapa remaja tahu betul betapa sulitnya membuat mereka belajar. Dalam kebanyakan kasus, remaja tidak membutuhkan bantuan orang dewasa, misalnya ketika mereka bermain dengan teman atau melakukan sesuatu yang menarik bagi mereka. Namun, ketika datang untuk belajar, kesulitan muncul.
Alasan tidak mau belajar
Sebelum Anda dapat mengetahui bagaimana membuat seorang remaja belajar, Anda perlu mengetahui alasan mengapa dia tidak mau melakukannya sendiri. Alasannya bisa sangat berbeda, misalnya, dia terus-menerus berpikir untuk berjalan bersama teman-temannya atau tidak bisa melepaskan diri dari permainan komputer favoritnya. Bagaimanapun, tanpa jawaban untuk pertanyaan ini, memecahkan masalah akan sangat sulit.
Emosi seorang remaja
Mencermati keadaan emosi remaja, mungkin kesulitan di sekolah, rumitnya tugas yang harus ia hadapi, membuatnya menyerah. Dalam hal ini, Anda harus bekerja pada motivasi. Takut belajar, kecemasan tentang hasil dan keraguan diri juga dapat menyebabkan fakta bahwa anak menolak untuk belajar.
Prioritas
Ingatlah bahwa untuk beberapa remaja, bersosialisasi dengan teman dan melakukan apa yang mereka sukai adalah prioritas utama. Sikap terhadap bisnis seperti itu ditransfer oleh mereka ke sekolah, sementara belajar dianggap oleh mereka sebagai kebutuhan yang dipaksakan. Jika anak Anda bukan salah satu dari anak-anak ini, mungkin ada seorang remaja di kelasnya yang secara negatif mempengaruhi teman-teman sekelasnya. Beri tahu anak remaja Anda bahwa sekolah yang bagus bukan berarti tidak punya teman. Ceritakan kisah dari masa kecil Anda, ceritakan tentang teman-teman SMA Anda dan bagaimana Anda melakukannya di sekolah.
Jika Anda adalah orang tua tunggal, cobalah untuk menemukan pendekatan yang tepat untuk anak, dengan mempertimbangkan kurangnya pengaruh dari orang tua lainnya. Pendekatan yang salah dapat memperburuk situasi.
Pertahankan sikap positif
Jangan membatasi diri pada pujian atau kata-kata penyemangat hanya jika anak melakukan sesuatu yang baik. Pendekatan ini membuat remaja terhindar dari kesalahan dan kesulitan. Jika anak Anda pulang sekolah dengan nilai ujian yang buruk, jangan memarahinya. Ambillah ini dengan pengertian dan ucapkan kata-kata penyemangat.
Mungkin dibutuhkan keberanian remaja untuk memberi tahu Anda tentang nilai yang buruk, dalam hal ini reaksi Anda akan sangat penting.
Pekerjaan rumah
Jika anak remaja Anda tidak suka mengerjakan pekerjaan rumah, jangan katakan padanya, "Lakukan pekerjaan rumahmu," sebaliknya, duduklah di sebelahnya di meja dan jangan pergi sampai Anda yakin dia benar-benar mulai mengerjakannya. Beberapa remaja membutuhkan sedikit dorongan untuk melanjutkan pekerjaan mereka.
Jangan tekan
Jangan berharap anak Anda sesukses dan sehebat, misalnya, Anda. Jika dia tidak melakukan pekerjaan rumah, bukan berarti dia tidak bertanggung jawab, itu berarti dia masih remaja. Jangan memarahinya karena hal-hal sepele, jadilah teman baginya. Perlakukan kesalahannya dengan rasa humor, sambil mengingatkan mereka akan tanggung jawabnya. Gunakan bentuk komunikasi yang tidak biasa atau menyenangkan, misalnya, tinggalkan catatan yang mengingatkan dia bahwa dia perlu mengerjakan pekerjaan rumahnya.
Pembacaan notasi yang konstan memiliki efek sebaliknya, memaksa anak untuk menjadi defensif. Lakukan brainstorming dengannya lebih sering tentang studinya. Remaja lebih cenderung mengikuti rencana yang telah mereka buat dengan tangan mereka sendiri.