Sebuah keluarga yang tidak dapat memiliki anak cepat atau lambat berpikir tentang adopsi. Tetapi anak angkat bukanlah mainan atau bahan percobaan. Saat berencana mengambil anak dari panti asuhan, bersiaplah untuk beberapa kesulitan.
Batu sandungan pada tahap awal adopsi seringkali adalah pengumpulan dokumen yang diperlukan. Banyak pasangan melepaskan keputusan mereka untuk mengadopsi anak, tidak ingin menyia-nyiakan saraf mereka pada dokumen.
Harap bersabar dan terus memikirkan tujuan Anda. Untuk mengadopsi anak, Anda harus membuktikan kapasitas hukum Anda sebagai orang tua: mengisi kuesioner, menyerahkan surat nikah (lebih disukai pasangan yang sudah menikah daripada orang tua tunggal), sertifikat tempat tinggal, pekerjaan dan penghasilan tetap, tidak ada catatan kriminal dan penyakit serius.
Salah satu masalahnya mungkin bentuk penerimaan anak ke dalam keluarga. Ada dua bentuk: hak asuh dan adopsi. Jika tidak ada bukti resmi tentang ketidakhadiran orang tua (keputusan tentang perampasan hak orang tua, akta kematian), maka pengasuhan anak mungkin bersifat sementara - perwalian.
Di hadapan dokumen, adopsi diperbolehkan, yaitu, anak menjadi anggota penuh keluarga. Kadang-kadang perwalian dapat diadopsi jika ada informasi resmi tentang kepailitan atau kematian orang tua yang sebenarnya.
Kesulitan utama datang selama periode ketika anak tumbuh dan berkembang. Penyakit serius dapat dideteksi yang tidak dapat dideteksi pada tahap bayi. Pikirkan apakah Anda siap untuk menghabiskan semua usaha dan keuangan Anda jika terjadi masalah kesehatan bagi anak angkat Anda.
Juga, anak menunjukkan karakter dan pendapatnya sendiri. Melihat kebiasaan buruk anak angkat, orang tua dengan ngeri mulai berpikir: "Oh, dia semua ada di ibunya, pecandu narkoba!" dll. Namun, semua kebiasaan bisa diberantas jika anak dibesarkan dengan benar.
Saat mengadopsi anak di atas usia 2 tahun, masalah adaptasi mungkin muncul. Seorang anak yang telah melihat cukup banyak kekerasan dan skandal dalam keluarga aslinya dapat takut dengan gemerisik, perubahan intonasi suara, dll. Namun, dengan tulus mencintai orang tua sejatinya (apa pun itu), anak terkadang tidak terbiasa memanggil orang asing dengan sebutan "ibu" dan "ayah". Jangan menuntut pengakuan tanpa syarat dari orang tua Anda segera, itu bisa memakan waktu beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Ingatlah bahwa penolakan berulang dan kembali ke panti asuhan dapat menyebabkan trauma serius pada jiwa anak. Kesabaran, cinta, perhatian, dan kesiapan Anda untuk menghadapi kesulitan kehidupan keluarga akan menjadi fondasi yang kokoh di mana Anda akan membangun keluarga yang bahagia bersama.