Bagaimana Perceraian Orang Tua Mempengaruhi Kesuksesan Anak-anak

Bagaimana Perceraian Orang Tua Mempengaruhi Kesuksesan Anak-anak
Bagaimana Perceraian Orang Tua Mempengaruhi Kesuksesan Anak-anak

Video: Bagaimana Perceraian Orang Tua Mempengaruhi Kesuksesan Anak-anak

Video: Bagaimana Perceraian Orang Tua Mempengaruhi Kesuksesan Anak-anak
Video: Membantu Anak Mengahadapi Perceraian Orang Tua | #tanyakumparan 2024, Mungkin
Anonim

Sudah menjadi rahasia umum bahwa perceraian orang tua adalah stres besar bagi anak-anak. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak yang ibu dan ayahnya berpisah, rata-rata, kurang berhasil di sekolah. Selain itu, mereka sering memiliki masalah dengan sosialisasi dan kemampuan untuk membangun persahabatan dengan teman sebaya. Selain itu, anak-anak dari keluarga orang tua tunggal jauh lebih mungkin menderita kesedihan, perasaan takut, dan kesepian.

Bagaimana perceraian orang tua mempengaruhi kesuksesan anak-anak
Bagaimana perceraian orang tua mempengaruhi kesuksesan anak-anak

Para ilmuwan sampai pada kesimpulan ini dengan mempelajari anak-anak berusia 4 tahun ke atas. Secara total, lebih dari 3,5 ribu bayi ikut serta dalam penelitian ini.

Anak-anak yang pernah mengalami perpisahan orang tua kurang berhasil secara akademis. Paling sering, kemampuan mereka untuk mempelajari ilmu pasti, khususnya matematika, menderita: anak-anak dari keluarga orang tua tunggal, rata-rata, menunjukkan hasil terburuk pada tes aljabar dan geometri.

Selain itu, mereka lebih mungkin dibandingkan rekan-rekan mereka dari keluarga lengkap untuk mengalami perasaan cemas, takut, dan keraguan diri. Karena harga diri yang rendah dan masalah psikologis lainnya, lebih sulit bagi anak-anak seperti itu untuk menemukan bahasa yang sama dengan teman sebayanya dan membangun persahabatan. Ini semakin memperburuk kondisi mental mereka: anak-anak dari orang tua yang bercerai sering menderita kesepian.

Para ilmuwan percaya bahwa masalah muncul dari fakta bahwa anak-anak tanpa sadar dipaksa untuk menonton perkembangan konflik yang mencakup hubungan antara ayah dan ibu. Orang tua saling menyalahkan untuk segala macam masalah dan masalah, seringkali skandal. Anak itu "diseret" di sana-sini, akibatnya kemampuannya untuk menemukan tempatnya di masyarakat menderita, perasaan ketidakpastian dan kecemasan muncul, kepercayaan pada dunia dan lingkungan sekitarnya menghilang.

Menambahkan bahan bakar ke api dan depresi ayah atau ibu, yang hampir pasti "menutupi" mantan pasangan setelah perceraian. Selain itu, keluarga dengan orang tua tunggal sering mengalami kesulitan keuangan.

Direkomendasikan: