Asam folat adalah vitamin B9 yang penting untuk perkembangan dan pembentukan sistem peredaran darah dan kekebalan tubuh. Untuk anak-anak, ini paling penting ketika tubuh secara aktif tumbuh selama perkembangan intrauterin dan anak usia dini.
Sifat asam folat
Asam adalah komponen yang sangat diperlukan untuk mengatur metabolisme lemak dan karbohidrat, serta hematopoiesis tubuh. Vitamin mendukung fungsi vital dan mensintesis sel-sel baru. Bagi anak-anak, asam folat sangat dibutuhkan agar terhindar dari anemia – kekurangan sel darah merah. Jika ada kekurangan vitamin B9 dalam tubuh, sumsum tulang, yang bertanggung jawab untuk pembelahan sel, mulai menderita.
Pada minggu-minggu pertama perkembangan intrauterin, dengan kekurangan asam folat, proses patologis di sistem saraf pusat, seperti keterbelakangan otak, hernia serebral, dapat terjadi di tubuh anak. Asam folat diperlukan untuk perkembangan plasenta yang menyediakan oksigen dan nutrisi bagi janin. Setelah kelahiran seorang anak, pertumbuhan organisme yang intensif terjadi. Selama tahun pertama kehidupan, berat badan bayi bertambah tiga kali lipat dibandingkan saat lahir. Semua organ dan sistemnya tumbuh. Pertumbuhan aktif seperti itu membutuhkan sejumlah besar asam folat.
Suplementasi asam folat
Untuk anak-anak, asupan asam folat dianjurkan untuk anemia makrositik megaloblastik dan pencernaan. Obat ini diresepkan untuk pengobatan sindrom sariawan, ketika fungsi penyerapan makanan di usus terganggu. Indikasi pemberian asam folat pada anak juga penurunan jumlah leukosit dalam darah setelah radiasi pengion, terapi sinar-X dan minum obat.
Dosis vitamin ditentukan oleh dokter yang merawat, tergantung pada usia anak dan tingkat keparahan penyakitnya. Dosis asam folat harian yang direkomendasikan untuk bayi hingga 6 bulan adalah 25 mcg, dari 6 bulan hingga 1 tahun - 35 mcg, 1 - 3 tahun - 50 mcg, dari 3 hingga 6 tahun - 75 mcg, dari 6 hingga 1 tahun - 100 mcg, 10 - 14 tahun - 150 mcg dan dari 14 tahun - 200 mcg.
Harus diingat bahwa tubuh anak menerima sebagian asam folat bersama dengan makanan. Vitamin ini ditemukan dalam ASI, sereal, kacang-kacangan, pisang, aprikot, sayuran hijau, soba dan oatmeal, serta daging, produk susu, salmon dan tuna. Perlakuan panas makanan menghancurkan asam folat.
Jika anak memiliki diet seimbang yang normal dan mikroflora usus teratur, tubuh memproduksi asam sendiri dan menumpuknya di hati. Dalam kasus lain, asam folat harus dikonsumsi sendiri atau sebagai bagian dari kompleks vitamin-mineral.
