Semua orang tua ingin anak-anak mereka memiliki sopan santun, tetapi ini membutuhkan mulai mengajari anak-anak sopan santun sejak usia sangat muda, ketika mereka baru mulai berbicara. Selain itu, Anda harus selalu menjadi contoh bagi anak, karena jika mereka melihat dan mendengar adab yang baik dari orang tuanya, maka mereka sendiri akan berusaha menggunakannya.
Tata krama yang baik akan membantu anak menavigasi situasi kehidupan, karena perilaku dan rasa hormat manusia seperti itu padanya saling berhubungan. Anak-anak mulai saling menghormati dengan menghormati orang tuanya.
Harus diingat bahwa sopan santun bukan hanya kata-kata seperti "terima kasih" atau "tolong". Ini adalah, pertama-tama, cara untuk mengekspresikan kebaikan dan kelembutan terhadap orang lain, dan, seperti yang Anda tahu, orang menilai orang lain dari bagaimana mereka dilatih untuk tinggal di masyarakat.
Mempelajari tata krama harus dimulai dengan daftar tata krama yang baik, dan akan sangat bagus jika anak Anda membantu Anda membuat daftar ini, yang kemudian harus digantung di tempat yang akan dilihat anak.
Harus ada beberapa daftar sopan santun: untuk sekolah, untuk olahraga, untuk rumah, serta untuk tempat lain di mana bayi berada. Jika seorang anak berperilaku tidak baik menggunakan sopan santun, jangan membentaknya atau menceramahinya. Anda harus menunjukkan kepadanya kesalahan dan mengajarinya bagaimana melakukannya dengan benar.
Misalnya, tunjukkan kepada anak Anda bahwa setelah makan Anda menyeka mulut Anda bukan dengan tangan Anda, tetapi dengan serbet, dan kemudian pergi untuk mencuci tangan Anda. Bersikaplah positif saat mengajar anak Anda. Ini juga akan bagus jika Anda pergi dengan anak Anda ke perpustakaan. Pilih persis buku-buku yang bisa menjadi cerita yang ditujukan untuk mengajarkan sopan santun. Gunakan buku-buku ini sesering mungkin: sebelum makan, setelah makan, selama bermain, dan sebelum tidur.
Juga bagus untuk mengajari anak-anak isyarat dan gerakan khusus yang dapat menggantikan suara. Misalnya, jika Anda menempelkan jari ke telinga, anak akan mengerti bahwa ia perlu diam dan mendengarkan ketika seseorang mengatakan sesuatu. Menggosok bibir dapat menunjukkan kepada anak bahwa ia tidak perlu makan terlalu cepat.