Masalah infertilitas menyebar ke seluruh dunia dengan kecepatan yang mengerikan. Alasan untuk ini adalah dampak negatif dari lingkungan dan warisan genetik manusia. Untungnya, pengobatan reproduksi telah memberikan setiap pasangan infertil kesempatan untuk mengalami kegembiraan menjadi ibu dan ayah melalui kehamilan pengganti.
Apa itu surrogacy?
Surrogacy adalah sistem reproduksi berbantuan baru. Dengan ibu pengganti, tiga orang terlibat dalam konsepsi anak masa depan, yang pertama adalah ayah genetik, yang kedua adalah ibu genetik, dan yang ketiga adalah ibu pengganti. Pembuahan terjadi dengan metode inseminasi buatan: untuk ini, di klinik khusus, sel telur ibu genetik dibuahi dengan sperma ayah genetik. Setelah prosedur pembuahan, sel telur dipindahkan ke rahim ibu pengganti. Proses ini terjadi paling lambat 3-5 hari pertama perkembangan embrio.
Apa yang seharusnya menjadi ibu pengganti?
Persyaratan pertama dan terpenting bagi ibu pengganti adalah kesehatan yang prima. Sebelum menjadi ibu pengganti, seorang wanita usia subur harus menjalani pemeriksaan kesehatan yang komprehensif, serta memiliki anak sendiri yang sehat. Usia yang direkomendasikan untuk ibu pengganti berkisar antara 20 hingga 35 tahun. Persyaratan lainnya disajikan, sebagai suatu peraturan, oleh orang tua masa depan. Misalnya, dokter mungkin tertarik dengan adanya kebiasaan buruk, beberapa sifat karakter, tingkat pendidikan dan ketersediaan kondisi kehidupan yang layak untuk membesarkan anak.
Keuntungan dan Kerugian dari Surrogacy
Bagi sebagian besar keluarga tidak subur, ibu pengganti adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan anak yang alami secara genetik. Keuntungan kedua dari surrogacy adalah kemampuan untuk mengidentifikasi adanya kelainan genetik dan penyakit pada anak bahkan sebelum transplantasi sel yang telah dibuahi ke dalam rahim. Ini menjadi mungkin karena pesatnya perkembangan teknologi modern dalam kedokteran. Selain mengidentifikasi penyimpangan, Anda juga dapat mengetahui jenis kelamin anak yang belum lahir.
Tidak peduli betapa indahnya kemungkinan surrogacy, itu juga memiliki beberapa kelemahan. Misalnya, keluarga berpenghasilan menengah tidak mungkin mampu membayar prosedur ini. Biaya pengawasan medis, prosedur inseminasi buatan, dan pembayaran santunan kepada ibu pengganti terkadang tidak terjangkau. Kadang-kadang ada kasus ketika, setelah melahirkan, ibu pengganti memiliki naluri keibuan yang tak tertahankan, karena itu ia mencoba dengan segala cara untuk meninggalkan bayinya, yang menciptakan masalah bagi orang tua genetik dan dirinya sendiri.