Karakterisasi keluarga yang disfungsional adalah salah satu momen tersulit dalam pekerjaan sosial. Untuk seorang spesialis, tahap ini memainkan peran kunci dalam membangun pekerjaan lebih lanjut. Analisis beragam situasi dalam keluarga, serta pertimbangan penyebab masalah yang ada dan cara memperbaikinya, menjadi titik awal untuk pekerjaan konstruktif.
Itu perlu
dokumen untuk keluarga
instruksi
Langkah 1
Mulailah dengan materi faktual. Pertimbangkan alasan mengapa keluarga ini termasuk dalam definisi "disfungsional". Dalam sebagian besar kasus, masalah datang dari orang dewasa. Gaya hidup asosial mereka, penarikan diri dari masalah, kurangnya perhatian pada anak-anak, agresi hanyalah beberapa alasan yang mengarah pada situasi yang menyedihkan.
Langkah 2
Menjelaskan kondisi kehidupan keluarga. Cobalah untuk mengekspresikan gambaran yang objektif, hindari emosi yang tidak perlu. Jika situasi di apartemen mendekati kritis, nyatakan fakta spesifik: perumahan bobrok, kekacauan, kekurangan makanan, kondisi tidak sehat. Dalam hal ini, disarankan untuk menyebutkan situasi keuangan keluarga. Jika secara langsung mempengaruhi tingkat kesejahteraan, keluarkan rekomendasi Anda untuk memberikan bantuan sosial kepada keluarga.
Langkah 3
Pertimbangkan kontak sosial keluarga. Ini bisa menjadi kerabat dekat dan jauh, tetangga, kolega di tempat kerja dan belajar. Cobalah untuk mengidentifikasi di antara semua kontak dengan tepat lingkaran orang-orang yang memiliki pengaruh terbesar pada keluarga. Anda mungkin dapat mengidentifikasi mereka yang menyebabkan situasi dalam keluarga. Misalnya, alkoholisme atau riwayat kriminal orang dewasa dapat menjadi sumber dari banyak masalah yang ada.
Langkah 4
Pastikan untuk menemukan aspek positif dari keluarga. Ini bisa berupa kreativitas anak-anak, kemampuan mereka untuk bekerja, keinginan untuk memperbaiki situasi di pihak orang dewasa, bantuan dari kerabat.