Masa remaja cukup sulit tidak hanya dalam kehidupan seorang anak, tetapi juga orang tuanya. Dunia yang akrab runtuh, bayi yang lucu menjadi sensitif dan berduri. Selama periode ini, orang tua perlu menunjukkan kesabaran dan pemanjaan maksimal.
Pubertas adalah salah satu krisis pertama dalam hidup. Ini adalah transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja. Orang tua perlu menyadari fakta ini dan lebih toleran terhadap anak mereka. Anak yang sedang tumbuh mulai merasakan perubahan yang signifikan pada tubuhnya, tidak hanya penampilannya yang berubah, tetapi juga karakter dan keadaan emosinya. Ada aturan-aturan tertentu berikut untuk berkomunikasi dengan orang yang tumbuh dewasa.
humor
Dalam periode kehidupan ini, orang yang tumbuh telah memperburuk maksimalisme. Semuanya dirasakan dalam warna hitam dan putih, toleransi dan toleransi diekspresikan dengan buruk. Perlu dipahami bahwa remaja belum memiliki pengalaman hidup yang Anda miliki. Bantu dia melihat situasi sulit dengan cara yang positif, dan gunakan humor jika perlu.
Kurangnya kritik dan tekanan yang kuat
Pikirkan kembali diri Anda di masa muda Anda. Jangan terlalu keras pada anak Anda, dia mencari dirinya sendiri, pandangannya tentang hidup, selera dan kecanduan terbentuk. Jangan pola perilakunya, dan jangan gunakan perbandingan. Ini hanya akan menyebabkan gelombang kebencian dan menyebabkan pertengkaran dan konflik.
Dukung
Dukung anak Anda dalam segala upaya. Jangan takut dengan keinginannya akan pengetahuan tentang dunia, eksperimen, dan ketidakstabilan emosional. Cobalah untuk menjadi sahabatnya.
Ini adalah tahap yang menantang dan menarik dalam perkembangan anak Anda. Jangan khawatir dan panik terlalu banyak, dukung anak Anda. Cobalah untuk membangun hubungan berdasarkan cinta dan kepercayaan.