Tangisan keras seorang anak dapat disebabkan oleh alasan objektif dan subjektif. Apakah bayi jatuh, ketakutan atau tersinggung, penting untuk membantunya tenang.
instruksi
Langkah 1
Peluk bayi Anda dengan lembut. Tidak perlu merengek atau cadel, cukup pegang erat anak sebentar. Biarkan dia merasakan dukungan, perhatian, perlindungan Anda. Kontak taktil akan membantu Anda bergerak lebih cepat setelah cedera fisik atau kejutan mental. Tentu saja, ini hanya berlaku untuk insiden yang relatif kecil, dan tidak ketika kesehatan anak terancam.
Langkah 2
Beradaptasi dengan pernapasan bayi Anda. Menangkap ritme dan bernapas selaras dengan itu. Kemudian secara bertahap mulai bernapas lebih lambat, lebih dalam, lebih tenang. Anak secara tidak sadar akan mulai tenang dan juga menghirup dan menghembuskan napas secara bertahap.
Langkah 3
Ketika bayi berhenti menangis, bicarakan situasinya. Katakan saja dengan lantang apa yang terjadi. Ini membuat anak lebih mudah mengenali trauma dan menerimanya. Anda perlu mempertahankan nada netral dan menghindari kata-kata penghargaan atau diskusi, terutama yang berkaitan dengan tindakan anak.
Langkah 4
Analisis situasi dapat dilakukan nanti, ketika bayi sudah benar-benar tenang. Bicarakan tentang apa yang bisa dilakukan untuk menghindari situasi yang tidak menyenangkan atau mengurangi konsekuensi negatif dari kecelakaan itu.
Langkah 5
Ada beberapa poin yang lebih penting dalam perilaku orang dewasa. Pertahankan nada yang tenang. Tidak menerima luasnya apa yang terjadi. Begitu anak kesal, jangan katakan situasinya omong kosong. Jadi Anda hanya mengasingkan bayi dari diri Anda sendiri. Sebaliknya, tunjukkan bahwa Anda memahami dan menerima reaksinya. Tetapi di sini juga, penting untuk tidak berlebihan dan tidak mulai melebih-lebihkan.