Sering berkedip cukup sering terjadi pada anak usia 2-5 tahun, selain itu sering dijumpai pada remaja. Masalah ini dapat disebabkan oleh berbagai alasan.
instruksi
Langkah 1
Faktor eksternal yang paling sering berkontribusi pada sering berkedip pada anak-anak: penyakit mata, reaksi alergi, kekeringan dan debu ruangan yang berlebihan, infeksi infeksi parasit. Oleh karena itu, untuk menghilangkan kebiasaan tersebut perlu dilakukan pemberantasan terhadap faktor lingkungan yang memicunya.
Langkah 2
Konsultasikan dengan dokter mata anak untuk menyingkirkan patologi mata. Lakukan tes untuk mengidentifikasi parasit (telur, cacing, enterobiasis, giardiasis). Analisis apakah bayi memiliki alergi, apakah udara di apartemen terlalu kering dan berdebu.
Langkah 3
Sering mengedipkan mata pada anak-anak bisa menjadi manifestasi dari nervous tic. Penyebab kondisi anak ini memerlukan analisis yang cermat. Gangguan saraf, sebagai suatu peraturan, terjadi dengan latar belakang situasi stres (TK, penyakit, perpisahan dengan orang yang dicintai, penampilan bayi kedua dalam keluarga), perlindungan berlebihan, defisit perhatian, tuntutan berlebihan, kesalahan dalam pengasuhan, miskin perawatan, rutinitas harian yang tidak tepat, dll.
Langkah 4
Saat anak terlalu sering mengedipkan mata, jangan abaikan masalahnya, meski tic sudah hilang. Pada saat yang sama, jangan ganggu bayi dengan pertanyaan, karena terkadang dia tidak dapat menjelaskan apa yang sebenarnya mengganggunya, lebih baik mengamati perilaku bayi secara aktif. Jika tidak ada alasan yang jelas ditemukan, hubungi ahli saraf pediatrik. Dia akan menganalisis situasinya dan, jika perlu, mengirim elektroensefalografi, karena sering berkedip bisa menjadi tanda serangan epilepsi ringan.