Kesadaran diri terdiri dari kesadaran subjek akan perbedaannya dari subjek lain di seluruh dunia. Saat ini tidak ada teori ilmiah yang terbentuk sepenuhnya tentang masalah ini.
Diperlukan
Literatur ilmiah tentang psikologi dan filsafat
instruksi
Langkah 1
Dalam psikologi, kesadaran diri dipahami sebagai fenomena mental yang didasarkan pada kesadaran seseorang akan dirinya sendiri sebagai subjek aktivitas. Sebagai hasil dari kesadaran diri, gagasan seseorang tentang dirinya terbentuk menjadi teori “aku”.
Langkah 2
Jadi Rubinstein S. L. dalam bukunya "Fundamentals of General Psychology" menulis bahwa, misalnya, seorang anak tidak segera menyadari dirinya sendiri. Selama tahun-tahun pertama hidupnya, dia menyebut dirinya dengan nama yang sama seperti orang lain memanggilnya. Pada awalnya, ia memahami dirinya bukan sebagai subjek independen, tetapi sebagai objek dalam hubungannya dengan orang lain.
Langkah 3
Kesadaran diri bukanlah pemberian primordial, yang melekat pada diri seseorang sejak lahir. Kesadaran diri adalah produk perkembangan. Namun, perlu dicatat bahwa kesadaran bayi muncul sebagai embrio yang identik. Kesadaran "aku" pada seorang anak mulai terbentuk pada usia sekitar tiga tahun, ketika ia mulai membedakan antara sensasi yang disebabkan oleh dunia luar, dan sensasi yang disebabkan oleh tubuhnya sendiri. Kesadaran akan kualitas mental dan harga diri seseorang menjadi sangat penting pada masa remaja. Karena semua komponen kesadaran diri saling berhubungan, pengembangan salah satunya mengarah pada modifikasi seluruh sistem kesadaran.
Langkah 4
Perkembangan kesadaran diri terjadi dalam beberapa tahap selama kehidupan manusia. Pada usia satu tahun, "aku" itu sendiri ditemukan. Seorang anak sudah dapat memisahkan hasil aktivitasnya sendiri dan dunia luar pada usia dua atau tiga tahun. Kemampuan untuk mengevaluasi diri sendiri, yaitu harga diri, mulai terbentuk pada usia tujuh tahun. Tahap perkembangan aktif kesadaran diri, pencarian "aku" dan gayanya sendiri terjadi pada masa remaja. Pada akhir periode ini, penilaian sosial dan moral dasar sedang dibentuk.
Langkah 5
Pembentukan kesadaran diri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu penilaian hasil kegiatan sendiri, penilaian orang lain dan status diri sendiri dalam kelompok teman sebaya, rumusan hubungan “Saya yang ideal” dan "Aku yang sebenarnya".
Langkah 6
Di antara komponen kesadaran diri, menurut teori V. S. Merlin, seseorang dapat memilih sistem penilaian sosial dan moral, kesadaran akan jiwanya sendiri, kesadaran akan "aku" sebagai prinsip aktif, kesadaran akan identitasnya sendiri. Unsur-unsur kesadaran diri ini selalu saling berhubungan satu sama lain pada tingkat fungsional dan genetik, meskipun pembentukannya tidak terjadi secara bersamaan.