Dari 2 minggu hingga 4 bulan sejak tanggal lahir, bayi sering mengalami sakit perut karena kolik usus. Berkat beberapa tips, ibu dapat meringankan atau sepenuhnya membebaskan bayi dari rasa sakit dengan menghilangkan makanan berbahaya dari dietnya.
Susu
Saat memilih produk susu fermentasi, harap diperhatikan bahwa produk tersebut harus segar, lebih baik dibuat pada hari konsumsi.
Susu sapi utuh, berbeda dengan ASI, yang tidak memiliki sifat antigenik, dapat menyebabkan alergi, dimanifestasikan oleh kembung dan kolik usus. Ini dapat dikonsumsi dalam jumlah kecil atau diganti dengan produk susu fermentasi seperti kefir, susu panggang fermentasi, keju, dan keju cottage.
Sayur mentah
Sayuran yang mengandung banyak serat sulit diserap tubuh, terutama tanpa perlakuan panas sebelumnya. Sayuran yang menyebabkan kolik pada bayi baru lahir antara lain: wortel, lobak, kol. Makanan ini harus direbus atau direbus untuk penyerapan yang lebih baik.
kentang
Karena kandungan pati yang tinggi, konsumsi kentang lebih mengganggu perut remah-remah. Anda bisa memasaknya setelah merendamnya selama 2 jam di air mengalir. Anda akan melakukan prosedur yang sama ketika tiba saatnya untuk memperkenalkan kentang sebagai makanan pendamping untuk bayi Anda.
Kacang-kacangan
Kacang, kacang polong, jagung dalam biji-bijian atau rebus, lentil juga sulit dicerna oleh ibu menyusui. Mereka harus benar-benar dihilangkan selama beberapa bulan pertama menyusui.
Roti hitam dan adonan ragi
Roti, pai, panekuk dan panekuk, dicampur dengan penambahan ragi, menyebabkan fermentasi dalam sistem pencernaan ibu dan bayi. Makan kue kering yang baru dipanggang sama dengan adonan mentah. Memang, proses fermentasi terjadi, dan ketika makanan yang dipanggang hangat atau dingin, perut Anda mencerna produk jadi, dan bukan adonan.
Minuman berkarbonasi
Ibu yang menyukai air mineral sebaiknya menggunakan air non-karbonasi untuk minum. Sebagai upaya terakhir, Anda bisa meninggalkan segelas air soda selama beberapa jam sampai gasnya keluar.
Selain berbahaya dari pewarna dan perasa, minuman berkarbonasi memiliki efek merugikan pada penyerapan ASI di tubuh kecil. Setiap minuman berkarbonasi mengandung air, karbon dioksida, warna dan rasa. Selain efek yang tidak diinginkan dari minum minuman yang mengandung aditif buatan, dalam kombinasi dengan air, karbon dioksida mengaktifkan sekresi jus lambung, meningkatkan keasamannya dan menyebabkan pembentukan gas.