Pergi ke sekolah secara fundamental mengubah kehidupan seorang anak. Belajar sudah menjadi pekerjaan utama, "bekerja". Anak-anak dipaksa untuk melakukan tugas-tugas tertentu secara akurat, berkonsentrasi pada mata pelajaran, memaksakan ingatan mereka untuk mengasimilasi materi, duduk di meja untuk waktu yang lama tanpa kebebasan bergerak yang biasa … Kehidupan seorang siswa tunduk pada sistem yang ketat dan aturan yang identik untuk semua siswa. Tugas orang tua adalah membantu anak beradaptasi dengan lebih mudah dan cepat.
Diperlukan
- - menceritakan dengan jujur tentang sekolah;
- - jelaskan kepada anak bahwa Anda percaya padanya;
- - untuk mengatur "tempat kerja" di rumah;
- - tertarik pada urusan sekolah, tetapi tidak mengerjakan pekerjaan rumah;
- - mampu menjelaskan.
instruksi
Langkah 1
Beri tahu anak Anda tentang sekolah tanpa mengganggunya, tetapi juga tanpa membayangkan sekolah sebagai sumber hiburan yang menyenangkan. Sikap orang dewasa harus tenang, mendorong, baik hati. Anak harus menyadari bahwa ibu dan ayah memahami pentingnya tahap baru ini dalam hidupnya, percaya pada ketekunan dan kekuatannya.
Langkah 2
Saat mengirim anak Anda ke sekolah, pikirkan terlebih dahulu pengaturan "tempat kerjanya" ("sudut sekolah") di rumah. Adalah penting bahwa ruang pekerjaan rumah bersifat permanen dan hanya digunakan untuk belajar.
Langkah 3
Bersiaplah untuk kenyataan bahwa pada awalnya anak tidak akan melakukannya dengan baik, bahwa ia tidak akan segera beradaptasi dengan rutinitas harian yang baru. Perhatikan urusan sekolahnya, pujilah dia - tetapi jangan mencoba "membuat hidup lebih mudah" dengan mengerjakan pekerjaan rumah untuk siswa kecil itu.
Langkah 4
Bantu anak Anda memahami bahwa nilai yang dia terima di kelas bukanlah ekspresi dari sikap pribadi guru terhadapnya, tetapi penilaian atas pengetahuannya dan kualitas pekerjaan yang telah dia lakukan. Perilaku yang baik dan pengetahuan yang baik tidak sama! Namun, ingatlah bahwa kebanyakan siswa kelas satu belum memahami perbedaan antara usaha dan hasil.
Langkah 5
Perhatikan tidak hanya asimilasi program, tetapi juga apakah anak terlambat ke sekolah, apakah dia terganggu selama pelajaran. Hukuman dan tuntutan abstrak untuk "berperilaku" seringkali tidak efektif. Dengan sabar menjelaskan kepada siswa kelas satu apa yang dia lakukan salah dan bagaimana memperbaikinya.