Penyebab Ketakutan Anak-anak

Penyebab Ketakutan Anak-anak
Penyebab Ketakutan Anak-anak

Video: Penyebab Ketakutan Anak-anak

Video: Penyebab Ketakutan Anak-anak
Video: Penyebab Anak Ketakutan Air, Monster dan lainnya 2024, Mungkin
Anonim

Setiap orang mengalami perasaan takut. Perasaan cemas atau takut bisa bersifat jangka pendek dan merupakan akibat dari peristiwa apa pun, tetapi dalam beberapa kasus dapat menjadi teman hidup yang konstan dan berubah menjadi fobia nyata. Ketakutan anak-anak sangat spesifik. Dengan tidak adanya perhatian orang tua terhadap kecemasan anak, ketakutan yang biasa dapat menyebabkan timbulnya gangguan mental tidak hanya di prasekolah, tetapi juga di masa dewasa.

Ketakutan masa kecil
Ketakutan masa kecil

Ciri utama ketakutan masa kanak-kanak adalah skala situasi atau objek yang dapat menyebabkan kecemasan atau kepanikan nyata pada anak. Sumber ketakutan bisa berupa benda, binatang, suasana atau latar tertentu. Dalam kebanyakan kasus, orang tua sendiri memprovokasi rasa takut pada anak dengan menceritakan kisah-kisah menakutkan, menakuti anak dengan karakter fiksi dan situasi lainnya.

Penyebab utama ketakutan pada anak adalah:

  • ketakutan, yang secara harfiah dipaksakan oleh orang tua;
  • ketakutan yang timbul dari penghinaan terus-menerus terhadap anak oleh orang dewasa;
  • adanya lingkungan keluarga yang disfungsional;
  • kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan anak;
  • perawatan anak yang berlebihan.

Semua faktor ini hampir selalu menjadi alasan munculnya ketakutan pada anak-anak, secara bertahap berubah menjadi fobia. Misalnya, jika ibu atau ayah digigit anjing, maka situasi ini menjadi peringatan terus-menerus bagi anak. Jiwa anak menganggap hewan itu sebagai sumber bahaya, dan saat melihat seekor anjing, serangan panik yang nyata terjadi. Situasi serupa dapat diamati dengan fenomena alam, perwakilan lain dari dunia hewan, serta serangga, reptil, dan orang-orang tertentu (orang asing atau orang tua).

Ketakutan bisa muncul pada anak karena kurangnya atau pengasuhan orang tua yang berlebihan. Dalam kasus pertama, anak dibiarkan sendirian dengan kecemasannya dan mengintensifkannya dengan bantuan imajinasinya. Dalam situasi kedua, orang tua berusaha melindungi anak dari sumber bahaya apa pun, karena itu bayi mungkin takut sendirian bahkan untuk satu menit.

Jika seorang anak takut pada kegelapan, binatang, atau menemukan sumber kecemasan lain, maka manifestasi seperti itu tidak boleh diabaikan. Jika tidak, Anda harus merawat jiwa anak untuk waktu yang lama. Jika koreksi ketakutan masa kanak-kanak tidak dapat dilakukan sendiri, maka perlu mencari bantuan dari spesialis.

Direkomendasikan: