Mimpi tidak hanya memungkinkan Anda untuk beristirahat, tetapi juga merupakan cerminan dari semua yang terjadi pada seseorang di siang hari. Pada saat yang sama, mimpi orang bersifat individual. Ini disebabkan oleh fakta bahwa semua orang berbeda: setiap orang memiliki dunia batin, keadaan pikiran, suasana hati mereka sendiri.
Persepsi realitas
Wajar bagi seseorang untuk secara subjektif memahami peristiwa individu, di mana ia menjadi saksi mata. Pertama-tama, ini karena sejauh mana apa yang terjadi mempengaruhi kepribadiannya. Setiap orang melihat peristiwa yang sama secara berbeda: beberapa menjadi saksi mata atau saksi, yang lain adalah peserta, yang lain adalah korban, dan yang lain pada umumnya menjauh dari keadaan ini. Dalam hal ini, setiap orang melihat peristiwa dari sudut pandang mereka sendiri, dari sudut yang berbeda. Satu dan keadaan objektif yang sama dalam persepsi subjektif setiap orang berubah dan memperoleh bentuknya sendiri, kadang-kadang sangat berbeda dari yang nyata.
Dunia batin dan emosi manusia
Persepsi dan refleksi dari apa yang dilihatnya dalam mimpi juga cukup kuat dipengaruhi oleh dunia batin si pemimpi, emosi yang melekat padanya. Mimpi yang paling jelas dan tidak biasa dilihat oleh orang-orang dengan dunia batin yang kaya dan imajinasi yang keras. Unsur-unsur karya yang dibaca, film yang ditonton, peristiwa-peristiwa yang dialami di masa lalu, seringkali terjalin secara ajaib ke dalam alur sebuah mimpi. Kebetulan dalam mimpi seseorang "dikunjungi" oleh orang-orang yang akrab dengannya di dunia nyata: hidup atau mati. Oleh karena itu, bahkan jika dua orang menjalani hari dengan cara yang persis sama, aktivitas berpikir dan reaksi mereka terhadap peristiwa tertentu berbeda. Dengan demikian, setiap orang melihat segala sesuatu yang terjadi dalam sehari dengan caranya sendiri, melalui prismanya sendiri dalam melihat dunia.
Mimpi juga dipengaruhi oleh keadaan yang sangat emosional di mana seseorang berada. Jika, karena keadaan hidup, ia jatuh ke dalam depresi berat, maka mimpinya biasanya gelap.
Film horor dan mimpi
Film horor, terutama yang ditonton pada malam hari, memiliki dampak yang signifikan terhadap kejiwaan manusia. Mereka dapat menyelinap melalui serangkaian mimpi, tersebar dalam jangka waktu yang cukup lama. Terkadang sebuah film dengan episode mengerikan, terlihat di masa kanak-kanak, menghantui orang dewasa dalam mimpi. Mimpi buruk seperti itu mengganggu istirahat tubuh yang tepat.
Selain itu, ada orang yang jarang bermimpi. Fenomena ini dalam banyak kasus dikaitkan dengan kelelahan tubuh akibat kerja fisik yang berat. Tapi mungkin ada beberapa penjelasan lain untuk tidak adanya mimpi.
Secara umum, mimpi adalah fenomena individu murni, terkait dengan persepsi realitas objektif, ingatan, peristiwa yang dialami, keadaan emosional seseorang dan dunia batinnya yang kompleks. Dan sangat sedikit orang yang relatif jarang melihat mimpi.