Taman kanak-kanak adalah langkah pertama anak menuju kehidupan sosial. Persahabatan, membela kepentingan sendiri, pertengkaran dan perlawanan - semua ini perlu diputuskan sendiri, karena orang tua tidak ada. Selain kesiapan psikologis, anak harus memiliki semua keterampilan yang diperlukan yang diberikan taman kanak-kanak kepadanya.
Biasanya anak dikirim ke taman kanak-kanak pada usia tiga tahun. Pada saat ini, bayi sudah cukup mandiri tanpa seorang ibu. Anak-anak dirawat di kamar bayi jauh lebih awal, tetapi ini adalah tindakan paksa, karena sang ibu sangat perlu pergi bekerja. Seorang bayi berusia dua tahun belum cukup siap untuk berada di tim anak-anak. Pada usia tiga tahun, anak-anak mulai tertarik secara aktif dengan teman sebayanya dan sudah memiliki keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Kebetulan seorang anak dibesarkan di rumah dan jarang berkomunikasi dengan anak-anak lain, dan pada usia 4-5 ia pergi ke taman. Semakin tua anak, semakin sulit baginya untuk membiasakan diri dengan taman kanak-kanak.
Apa yang harus bisa dilakukan seorang anak untuk TK
Di taman kanak-kanak tidak akan ada ibu yang memahami bayinya dengan sempurna. Itulah mengapa penting untuk melatih semua keterampilan yang diperlukan yang membuat hidup lebih mudah dalam tim anak-anak. Orang tua berkewajiban untuk mengajar anak berpakaian secara mandiri: anak harus mengatasi celana ketat, kaus kaki, kemeja, dan pakaian luar. Ritsleting, kancing, paku keling, dan tali tidak akan dipatuhi setiap anak berusia tiga tahun, tetapi bayi mereka akan segera belajar menggunakannya dengan benar. Untuk membantu TK, ada permainan dalam bentuk hantaman, berbagai poster pendidikan di mana item pakaian digambar. Ibu dapat membuat poster seperti itu sendiri dan berlatih dengan anak itu sering dan sedikit demi sedikit. Guru, yang setiap hari mengumpulkan seluruh kerumunan bayi mengoceh untuk jalan-jalan, akan berterima kasih kepada orang tua. Pakaian untuk taman kanak-kanak harus dipilih yang sederhana dan nyaman sehingga tidak memiliki pengencang yang rumit.
Kemampuan menggunakan sendok, garpu dan minum dari mug juga perlu "diasah" terlebih dahulu, dan bukan hanya sebelum datang ke taman kanak-kanak. Botol dengan puting susu, cangkir sippy, cangkir sippy di taman dianggap kebiasaan buruk. Pada awalnya, tidak mungkin tanpa makanan yang berserakan di lantai dan genangan kolak, tetapi anak tidak memiliki cara lain untuk belajar makan secara normal. Juga, bayi harus duduk dengan benar di meja, memindahkan kursi. Jika dia bisa melakukan semua ini, dia tidak akan pernah kelaparan, karena guru dan pengasuh tidak punya waktu untuk memberi makan setiap anak. Jika bayi bisa makan sendiri, itu membuatnya merasa lebih dewasa dibandingkan anak-anak lain yang kurang pandai menggunakan sendok dan garpu.
Di taman kanak-kanak, anak harus sudah disapih dari memakai popok. Penting untuk meninggalkannya di celana dalam atau celana lebih sering, maka bayi akan mengerti bahwa tidak menyenangkan berjalan dengan barang basah dan akan segera meminta pispot. Anda bisa memulai potty training pada usia satu setengah tahun. Di taman, setiap murid memiliki loker pribadi, di mana selalu ada satu set pakaian cadangan jika ada kejutan. Selain itu, bayi harus bisa mencuci tangannya dengan sabun dan mengeringkannya dengan handuknya sendiri.
Kesiapan psikologis untuk taman
Kesiapan seorang anak untuk masuk TK bukan hanya tentang kemampuan melayani diri sendiri. Alangkah baiknya jika balita dapat berbicara dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh orang tua dan orang lain. Bayi harus memiliki keinginan untuk berkonsentrasi pada bisnis tertentu, untuk memahami instruksi dan larangan guru. Pada usia sekitar tiga tahun, ada kebutuhan untuk berkomunikasi dengan orang lain dan anak-anak, sehingga saat ini anak sudah bisa pergi ke kebun. Momen yang sangat penting dalam kehidupan anak TK masa depan adalah rutinitas sehari-hari. Ibu harus mengenalinya di kebun terlebih dahulu, dan dua bulan sebelum datang ke grup, bawa rutinitas harian remah-remah itu lebih dekat dengannya. Perlu juga memperhatikan hidangan yang diberikan di taman kanak-kanak, dan, jika mungkin, memasaknya. Rutinitas kebiasaan dan nutrisi akan memfasilitasi adaptasi ke tempat baru.