Kontraksi otot intermiten yang tidak disengaja disebut kejang. Mereka datang dalam intensitas dan durasi yang berbeda. Mereka terjadi pada orang dewasa dan anak-anak karena berbagai penyakit.
Apa yang menyebabkan kejang?
Kerja tubuh dikendalikan oleh otak, termasuk memantau kontraksi dan relaksasi otot. Baginya perintah diterima untuk mengaktifkan kerja sistem muskuloskeletal. Tubuh manusia juga memiliki tempat untuk proses penghambatan yang memilah semua sinyal yang masuk ke otak. Peradangan atau cedera mengirimkan perintah ke otak, dan proses penghambatan tidak bekerja. Karena itu, kejang terjadi. Mereka sering terjadi pada anak-anak, karena sel-sel otak dengan baik dan cepat bersemangat, dan proses penghambatan masih kurang berkembang. Namun, kejang bisa terjadi bukan karena otak yang tidak berfungsi, tetapi karena masalah otot.
Epilepsi, radang otak, infeksi, tumor, trauma, faktor keturunan yang buruk, gangguan fungsi kelenjar paratiroid, kekurangan magnesium dan glukosa dalam darah - ini semua adalah penyebab kejang. Mereka berbahaya karena selama kejang otak kekurangan oksigen, semua proses dalam tubuh terhambat. Kejang yang sering terjadi dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan fisik dan mental, perubahan karakter, perilaku anak.
Identifikasi penyebab penyakit
Elektroensefalografi dapat membantu menentukan penyebab kejang. Mereka mungkin karena tumor di otak atau epilepsi. Tes darah biokimia akan mengungkapkan pelanggaran dalam proses metabolisme, kurangnya elemen jejak yang diperlukan dalam darah. Perawatan akan tergantung pada penyebab kejang. Seorang ahli neuropatologi berspesialisasi dalam gangguan pada sistem saraf, tetapi ahli endokrin menangani disfungsi metabolisme.
Bagaimana berperilaku selama serangan
Serangan dapat berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa menit. Anda perlu memanggil ambulans. Sebelum kedatangan dokter, Anda bisa memberikan pertolongan pertama. Penting untuk melepas pakaian yang memalukan dari anak, membalikkannya ke samping, karena selama kejang, busa bisa keluar dari mulut, orang tersebut akan tersedak. Untuk mencegah lidah tergigit, saputangan bersih harus diletakkan di antara kita dan gigi kita. Hal ini diperlukan untuk memberikan masuknya udara segar, buka jendela. Jika kejang muncul dengan latar belakang peningkatan suhu, maka anak harus diberi agen antipiretik, oleskan es ke arteri karotis, dan mulai mengipasi. Karena tangisan dan amukan yang parah, kontraksi otot intermiten dapat dimulai. Dalam hal ini, Anda perlu mencoba memulihkan pernapasan, menuangkan air dingin ke anak, mengendus amonia dan memberikan obat penenang.
Orang tua perlu memantau frekuensi kejang, berapa lama kejang berlangsung, dan apa yang mungkin menyebabkannya. Penting untuk mengingat apa yang dimakan anak, apa yang sakit sehari sebelumnya, apakah ada demam. Informasi ini akan berguna bagi dokter yang hadir untuk membuat diagnosis.