Masalah "ayah dan anak" belum terselesaikan. Kita jarang memikirkan mengapa konflik muncul antara orang tua dan anak, dan yang paling penting, bagaimana memadamkan api perselisihan. Beberapa hal sepele mengganggu hubungan yang baik, yang selama bertahun-tahun dapat menyebabkan kesalahpahaman total tentang kerabat.
Diperlukan
- kesabaran
- mengerti
- keteguhan dalam diri
instruksi
Langkah 1
Setiap kali ada konflik dengan anak, pikirkan apa yang memotivasi perilaku anak. Bahkan jika Anda tidak memperhatikan alasannya, itu tidak berarti bahwa itu tidak ada. Sangat sering anak tidak puas dengan kebutuhan psikologisnya, ia kekurangan perhatian, cinta, dan kasih sayang Anda.
Langkah 2
Apa yang bisa dilakukan untuk menghindari konflik? Psikolog menyarankan untuk lebih memperhatikan anak. Misalnya, Anda diminta untuk membeli mainan lain. Dengan hanya mengatakan "tidak", Anda akan memberi tahu anak Anda bahwa Anda tidak peduli dengan keinginannya. Coba alihkan perhatian Anda ke topik lain, alihkan perhatian dari pikiran untuk membeli. Atau bayangkan situasi berikut: seorang anak menggambar di kertas dinding. Alih-alih memarahi, beri dia kertas dan ajari dia menggambar binatang.
Langkah 3
Situasi konflik yang umum adalah anak tantrum. Dianjurkan untuk melakukan segalanya untuk mencegah gelombang emosi negatif yang begitu kuat. Untuk melakukan ini, Anda perlu lebih sering berbicara dengan bayi Anda tentang keinginan, suasana hati, ketakutan, perilaku, dan tanggung jawabnya.
Langkah 4
Kritik anak Anda dengan benar. Evaluasi hanya perilaku: "Anda berperilaku buruk." Saat tanya jawab, cobalah untuk melunakkan kritik: “Anda mendapat deuce hari ini. Ini tentu buruk, tapi aku tahu besok kamu akan berusaha dan mendapatkan nilai bagus.”