Jarang ada situasi ketika seorang anak secara mandiri dan tanpa rasa sakit menolak menyusui. Karena itu, bagi banyak ibu, pertanyaan tentang cara menyapih anak yang benar dari payudara cukup relevan.
instruksi
Langkah 1
Menyapih bayi Anda secara bertahap. Ganti satu kali makan dalam sehari dengan produk lain terlebih dahulu. Kemudian ganti pakan sore dan kemudian pakan pagi. Dengan cara ini, Anda hanya meninggalkan menyusui sebelum tidur dan siang hari. Lakukan setiap penggantian dalam waktu seminggu. Perhatikan makanan yang Anda berikan kepada bayi Anda sebagai ganti ASI. Itu harus enak dan sehat.
Langkah 2
Untuk membuat penyapihan dari menyusui tidak terlalu menyakitkan bagi bayi, ubah juga ritual menyusui. Misalnya ganti tempat makan, usahakan jangan ganti baju di depan anak.
Langkah 3
Jangan menyapih bayi Anda dari ASI terlalu tiba-tiba, karena ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Tidak apa-apa jika Anda memberi bayi Anda payudara saat dia takut atau cemas. Tetapi cobalah mencari cara lain untuk menenangkan bayi Anda.
Langkah 4
Cobalah memberi susu botol pada bayi Anda. Perlahan-lahan, dia akan menyadari bahwa lebih mudah untuk mengisap darinya, dan dia akan melepaskan payudaranya sendiri.
Langkah 5
Selama masa menyapih anak dari menyusui, jangan meninggalkan rumah untuk waktu yang lama. Ini akan menjadi tekanan ganda baginya.
Langkah 6
Jangan menyapih bayi Anda dari payudara dan ketika dia sakit, giginya tumbuh gigi atau setelah vaksinasi.
Langkah 7
Cobalah untuk mengambil untuk mengurangi laktasi. Untuk melakukan ini, kurangi minum dan konsumsi makanan yang meningkatkan produksi ASI. Ekspresikan sering. Berolahraga atau minum obat penurun laktasi.
Langkah 8
Jika bayi tidak mau menyerah menyusui dan terus-menerus nakal, maka tunggu sebentar dan pilih momen yang paling tepat.
Langkah 9
Dalam kasus apa pun jangan gunakan metode nenek untuk menyapih bayi dari payudara (melumasi puting susu dengan mustard, hijau cemerlang, dll.). Dengan melakukan ini, Anda hanya akan menambah kerumitan pada diri sendiri, dan stres emosional yang parah bagi anak.