Menurut kalender yang disetujui, yang dimiliki setiap dokter anak distrik, sejumlah vaksinasi diberikan kepada anak di bawah satu tahun. Perlu dicatat bahwa jumlah dan pilihan vaksin berhak menentukan ibu dari bayi tersebut. Jika Anda mau, Anda selalu dapat menolak salah satu dari mereka.
Apa itu vaksinasi?
Vaksinasi adalah memasukkan virus yang dilemahkan ke dalam tubuh manusia, membunuh bakteri atau proteinnya untuk membentuk kekebalan terhadap pengaruh mikroorganisme tersebut. Akibatnya, seseorang harus memperoleh ketahanan terhadap penyakit yang disebarkan oleh virus ini.
Perlu diingat bahwa manipulasi ini tidak sepenuhnya tidak berbahaya. Pertama, proses pengenalan komposisi agak tidak menyenangkan. Kedua, vaksinasi memiliki efek samping berupa lesu, demam, dan reaksi alergi. Vaksin harus disimpan dengan benar atau konsekuensinya tidak diketahui.
Jadwal vaksinasi
Selama di rumah sakit bersalin, vaksin BCG diberikan kepada anak-anak pada hari ketiga kehidupan. Ini adalah obat anti-tuberkulosis. Dokter tidak menyarankan untuk menyerah. Juga, bayi yang baru lahir divaksinasi terhadap hepatitis B. Biasanya manipulasi ini terjadi pada hari pertama setelah lahir. Diyakini bahwa vaksinasi semacam itu sangat diperlukan untuk anak-anak yang keluarganya tinggal dengan penyakit ini, serta bagi mereka yang terus-menerus tinggal dalam kondisi sosial yang tidak menguntungkan. Pengenalan kembali vaksin dilakukan sudah di poliklinik di tempat tinggal bayi berusia satu bulan dan setelah mencapai usia dua bulan. Kebetulan vaksinasi ulang terjadi dalam enam bulan.
Tahap vaksinasi berikutnya terjadi pada anak pada usia tiga bulan. Karena pada usia ini penyakit seperti rubella, campak, tetanus, batuk rejan, dan difteri secara signifikan dapat mengganggu kesehatan, maka bayi perlu divaksinasi. Vaksinasi ulang kemudian terjadi pada 4, 5 dan 6 bulan.
Jika seorang anak termasuk dalam kelompok risiko, yaitu lahir dengan cacat anatomi, kanker hematologi, dan menerima terapi imunosupresif, maka ia divaksinasi terhadap infeksi hemofilik. Hal yang sama berlaku untuk anak yang lahir dari ibu yang terinfeksi HIV. Kementerian Kesehatan saat ini sedang mempertimbangkan untuk mewajibkan vaksin tersebut.
Secara umum, vaksinasi yang diberikan hingga satu tahun dirancang untuk membentuk kekebalan yang kuat pada anak. Di masa depan, setelah membiasakan diri dengan kalender vaksinasi, orang tua dapat secara mandiri menyesuaikan tanggal vaksinasi secara individual untuk bayi mereka.
Patut dicatat bahwa hari ini ibu dari anak tersebut dapat memilih vaksin dari produsen tertentu, tetapi bukan fakta bahwa itu akan gratis.