Semua orang tua yakin dengan eksklusivitas anak mereka. Bagi mereka, dia adalah yang paling pintar, paling pintar dan paling berbakat. Selain itu, saya ingin orang lain juga berpikir demikian. Tetapi seringkali ternyata bayi yang paling lincah di depan umum pun menutup diri, malu dan bersembunyi di balik punggung ibu atau ayahnya. Ini adalah rasa malu yang kekanak-kanakan.
Ini adalah karakteristik terutama anak-anak di bawah 5 tahun. Orang tua seharusnya tidak menganggap rasa malu sebagai gangguan kepribadian. Ini hanya fitur psikologis. Juga keliru jika berpikir bahwa ketika seorang bayi pemalu, itu berarti ia memiliki tingkat harga diri yang rendah. Rasa malu juga dapat bertindak sebagai reaksi defensif.
Ada beberapa tips sederhana, tetapi tidak kalah efektif. Mereka akan membantu orang tua untuk membebaskan anak.
Pertama, kenali alasannya. Ini bisa berupa masalah lain, atau penyimpangan dalam perkembangan kecerdasan, atau kesulitan dasar dalam menjalin kontak.
Kedua, jadilah panutan bagi buah hati Anda. Anak seharusnya tidak melihat orang yang ragu-ragu dalam diri Anda. Anak itu akan mulai meniru perilaku Anda dan akan menjadi lebih berani sendiri.
Ketiga, lebih banyak berada di tempat umum. Dia akan berhubungan dengan dunia, dan dia akan segera mengerti bahwa tidak ada bahaya dalam hal ini.
Keempat, menanamkan keterampilan sosial sejak dini. Beritahu kami tentang aturan etiket, tentang bagaimana berperilaku dalam masyarakat. Mainkan situasi yang memungkinkan, lalu diskusikan kesalahan yang dibuat dalam perilaku.
Kelima, dukung anak Anda dalam mewujudkan cita-citanya. Orang tualah yang harus mendukung dan menjelaskan kepada anak bagaimana harus bertindak dalam situasi tertentu.
Jangan berharap bisa cepat mengatasi rasa malu. Anda harus mengerjakan ini setiap hari.
Tumbuh dewasa, bayi akan menghargai perawatan Anda dan akan berterima kasih atas perhatian dan dukungan orang tua.