Transisi ke makanan biasa tidak alami untuk setiap anak. Anak itu terbiasa makan sup tumbuk dan kentang tumbuk dari stoples dan, sebagai akibatnya, menolak untuk mengunyah bahkan potongan-potongan kecil makanan. Untuk mengajari bayi makan makanan orang dewasa, sejumlah faktor harus diperhitungkan.
Masalah fisiologis
Setiap anak mungkin memiliki persyaratan transisi mereka sendiri ke makanan dewasa, namun, pada usia 1, 5-2 tahun, bayi biasanya sudah mengunyah dan menelan makanan biasa. Jika ini tidak terjadi, terlepas dari semua upaya yang mungkin dilakukan oleh orang tua, ada baiknya berbicara dengan dokter dan mencari tahu apakah remah-remah itu memiliki masalah yang bersifat fisiologis.
Kegagalan mengunyah makanan padat setelah 2 tahun akan berdampak negatif pada kesehatan gigi dan saluran pencernaan Anda. Pada usia ini, masalah ini sudah menjadi alasan untuk waspada dan merujuk ke dokter.
Jika seorang anak sulit mengunyah, ia terus-menerus memuntahkan makanan atau bahkan sakit ketika potongan-potongan keras masuk ke mulutnya, masalahnya bisa berbeda sifatnya. Terkadang frenulum sublingual yang pendek bisa menjadi penyebabnya. Patologi ini sering dijumpai dan mudah dikoreksi dengan pembedahan. Selain itu, anak mungkin mengalami peningkatan tekanan intrakranial dan, sebagai akibatnya, peningkatan refleks muntah. Tentu saja penyakit ini membutuhkan penanganan khusus.
Bertindak secara bertahap
Anda bisa mulai mengajari bayi makan makanan padat saat gigi pertamanya tumbuh. Berikan anak Anda sesuatu yang bisa dia gigit atau pegang di mulutnya (mengeringankan, irisan apel yang sudah dikupas, bacon). Perhatikan bayinya: segera setelah ia mulai membuat gerakan mengunyah yang khas dengan gigi depannya, Anda dapat melanjutkan ke tahap utama transisi ke makanan dewasa. Jika sebelumnya Anda memberi makan anak Anda dengan pure dan sereal yang dibeli di toko, atau menggiling semua makanan menjadi pasta homogen dalam blender, mulailah memasak secara berbeda. Cobalah menggiling atau memelintir makanan alih-alih menggunakan blender. Ini terutama berlaku untuk daging, ikan, keju cottage, kue instan, kuning telur. Pada awalnya, potongan-potongan itu harus sangat kecil dan mudah ditelan, tetapi pada saat yang sama bayi akan merasakannya dengan lidahnya. Jika tersedak, kembali ke makanan sebelumnya, dan setelah seminggu tawarkan opsi baru lagi.
Letakkan kursi tinggi di meja umum dan berikan makanan bayi yang Anda makan sendiri (tergantung usia). Bagi perusahaan, anak akan cepat terbiasa dengan makanan Anda.
Berikan kebebasan pada anak Anda
Jika si kecil tidak memiliki masalah kesehatan dan sedang berjuang untuk beralih ke makanan padat, beri dia lebih banyak kebebasan. Dudukkan dia di kursi tinggi, sebarkan lantai dengan bahan yang mudah dibersihkan. Letakkan sepiring makanan di depan bayi Anda dan beri dia sendok. Jangan khawatir anak akan tersedak, atau akan menelan seluruh potongan tanpa mengunyahnya. Dia harus makan di bawah pengawasan Anda. Semua potongan makanan harus direbus secukupnya dan kecil (kentang, pasta kecil, daging cincang) sehingga tidak mungkin tersedak. Cobalah untuk memotong bahan dengan cara yang tidak biasa agar anak Anda tertarik untuk menangkapnya. Bayi harus merasakan kemandirian dan kemampuannya untuk makan, seperti orang dewasa. Bahkan lebih baik jika bayi pada usia yang sama akan makan di dekatnya: efek persaingan hanya akan menguntungkan.